Usep Romli HM Setia Menulis Sepanjang Usia
Kamis, 27 Maret 2014 | 06:00 WIB
Pria kelahiran Balubur Limbangan, Garut, 16 April 1949 ini menjadi PNS Guru SD di pedesaan Kecamatan Kadungora. Profesi guru dijalani hingga th.1983, ketika diangkat menjadi Kepala Seksi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
<>
Namun tahun 1984, mengundurkan diri dari PNS tanpa meminta pensiun karena ingin fokus kepada professi wartawan yang telah dirintis sejak th.1966 dengan menjadi koresponden “freelance” untuk beberapa suratkabar terbitan Bandung, Jakarta dan Medan.
Pria yang nyantri di beberapa pesantren kecil dekat rumah (1955-1964) sering mengikuti “pengajian politik” di rumah Bapak KH Prof.Dr.Anwar Musaddad, Jl.Ciledug, Garut, yang berlangsung setiap awal bulan. Kegiatan tersebut dihadiri para politikus NU dan para ajengan pesantren terkenal dari Garut dan sekitarnya. Masa mudanya pernah aktif sebagai anggota Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama (IPNU) dan GP Ansor.
Tahun1964 mulai mengumumkan tulisan sastra (prosa dan puisi),serta jurnalistik. Dimuat dalam surat kabar “Harian Banteng” (corong PNI Jabar), “Harian Rakyat (corong PKI Jabar). Tapi tak pernah satu kalipun dimuat di “Harian Karya” (corong NU Jabar), walapun sering direkomendasikan oleh pengurus IPNU, GP Ansor dan PCNU Garut.
Pria ini terampil menulis dalam bahasa Indonesia dan Sunda. Para pemerhati bahasa Sunda pasti tahu karyanya Sabelas Taun (kumpulan sajak), Nyi Kalimar Bulan (ceritera anak-anak) Oray Bedul Macok Mang Konod (humor pedesaan), Bongbolongan Nasrudin (humor terjemah dari bahasa Arab), dan belasan karya lain.
Dalam bahasa Indonesia di antaranya Si Ujang Anak Peladang (ceritera anak-anak), Pahlawan-Pahlawan Hutan Jati (ceritera anak-anak), Sehari di Bukit Resi (ceritera anak-anak), Desa Tercinta (ceritera anak-anak), Berlibur di Kaki Gunung (ceritera anak-anak), dan lain-lain.
Ia juga menulis Percikan Hikmah (kumpulan anekdote sufi), Pertaruhan Domba dan Kelinci (ceritera anak-anak bergambar), Zionis Israel di Balik Serangan AS ke Irak (analisa). Tulisan-tulisan dia masih bisa kita jumpai saban minggu di surat kabar, tabloid, dan majalah daerah Jawa Barat.
Pria bernama Usep Romli HM tersebut telah menerima beberapa penghargaan atas dedikasinya dalam dunia penulisan dan kecintaanya terhadap bahasa daerahnya. Dua kali ia menerima Hadiah Rancage dari Yayasan Rancage.
Pada tahun 2014, Usep yang pernah menjabat penasihat Lajnah Ta’lif wan Nasr PWNU Jabar (1996-2001) terpilih sebagai penerima Hadiah Asrul Sani kategori Kesetian Berkarya. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua