Irjen Faisal Tekankan Transformasi Pengawasan Berbasis Digital
Sabtu, 9 November 2024 | 11:00 WIB
Pelatihan Digital Forensik dan Data Analitik untuk auditor di Aula Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP) Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/11/2024). (Foto: Itjen Kemenag)
Bogor, NU Online
Inspektur Jenderal Faisal menekankan pentingnya penerapan metode audit yang lebih modern dan berbasis teknologi.
Hal itu ia sampaikan saaat menutup Pelatihan Digital Forensik dan Data Analitik untuk auditor di Aula Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP) Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/11/2024).
“Dengan memanfaatkan pendekatan yang lebih maju, kita dapat mengoptimalkan penggunaan data dan bukti yang lebih kuat. Pendekatan ini akan membuat hasil audit kita lebih jelas dan lebih tegas saat diuji di pengadilan,” ungkap Faisal
Ia melanjutkan bahwa transformasi ke arah bukti digital adalah hal mendesak. Karenanya, ke depan, ia menegaskan harus mengandalkan data digital yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Transformasi ini mutlak diperlukan agar hasil pemeriksaan kita lebih komprehensif, akurat, dan tangguh di hadapan hukum," tegas Faisal.
Dikatakan Faisal, pelatihan ini berfokus pada pembelajaran praktis dan terintegrasi. Pelatihan ini dirancang untuk membekali auditor dengan keterampilan terkini, memungkinkan mereka menerapkan data analitik dan digital forensik dalam praktik audit secara efektif dan efisien.
“Dengan materi yang relevan bagi kebutuhan auditor, pelatihan ini memberikan wawasan dan alat penting untuk meningkatkan akurasi, transparansi, dan keandalan dalam tugas pengawasan.” tutupnya.
Wachid Yulianto, perwakilan peserta, menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga memperkuat pemahaman tentang peran penting data analitik dan digital forensik.
"Pelatihan ini memberikan kami wawasan baru dan sangat bermanfaat. Kami pulang dengan semangat baru dan kepercayaan diri untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh," ungkapnya.
"Kami siap membawa perubahan dalam cara kerja kami dan memastikan hasil audit yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan." pungkas Wachid dengan penuh semangat.
Sebagai informasi, pelatihan ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 4 hingga 8 November 2024, dengan total 50 jam. Sebanyak 25 auditor pertama dan auditor muda mengikuti pelatihan ini di Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Pelatihan ini memberikan pemahaman komprehensif tentang konsep, penerapan, dan pelaporan data analitik serta digital forensik, yang erat kaitannya dengan tugas dan fungsi auditor. Peserta telah mendalami berbagai teknik pengolahan data dan digital forensik yang disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan di lingkungan Kementerian Agama.