Nasional

ISNU Tanam Padi Bersama Petani di Jember

Senin, 30 April 2012 | 00:41 WIB

Jember, NU Online
Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa berdialog dan menanam padi bersama petani di Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember,Ahad (29/4).<>

Ali yang juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu juga mendengarkan keluhan petani setempat.

Imam, salah satu petani desa setempat secara tegas meminta adanya bantuan mesin pengering padi. "Sekarang ini musim tidak tentu, bisa saja saat panen tiba-tiba hujan deras seperti beberapa waktu lalu sehingga harga gabah petani anjlok karena kualitas gabah rendah. Konkrit saya meminta kepada pemerintah untuk minta bantuan mesin pengering padi," tegas Imam.

Sedangkan M Husen, petani lainnya meminta pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan petani. "Bagaimana petani ini bisa sejahtera, bisa menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi. Jangan petani diperlukan saat pemilihan umum saja," ujarnya.

Terkait permintaan Imam, Ali Masykur meminta kepada Dinas Pertanian Jember agar menyampaikan permintaan petani tersebut kepada pemerintah. "Minimal dianggarkan dalam APBD, karena ini permintaan konkrit yang bisa membantu mereka. Namun jangan lupa, istighosah juga biar tidak hujan ketika panen tiba," ujar Ali yang disambut dengan tawa oleh petani.

Tentang kesejahteraan petani, Ali menegaskan itu hal mutlak yang harus dipenuhi pemerintah. Oleh karena itu, ISNU, lanjutnya, sangat menyayangkan pengurangan subsidi pertanian dalam APBN 2012.

"Karenanya tahun depan, kami mendesak agar anggaran untuk subsidi pertanian ini ditambah. Tidak hanya saat produksi tetapi juga paska panen," tegasnya.

ISNU bekerjasama dengan PT Sang Hyang Seri (SHS) memberi pendampingan kepada petani di seluruh Indonesia, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (BP3K). ISNU akan mendampingi petani di sejumlah daerah dengan total luas lahan 150 ribu hektare.

Skema bantuan dari PT SHS, setiap lahan seluas satu hektare mendapat bantuan sebesar Rp 4,7 juta. Bantuan itu bisa diambil semua atau hanya sebagian, tergantung kebutuhan petani.

"tergantung kebutuhan petani, apakah benihnya saja atau juga obatnya. Bantuan itu dikembalikan saat panen," ujar Direktur PT SHS Nizwar Syafaat.

Untuk Kabupaten Jember belum dihitung luasan lahan petani yang mendapat pendampingan, juga besarnya bantuan yang dikucurkan.

ISNU bersama PT SHS menargetkan bisa mendukung program surplus beras sebanyak 10 juta ton per hektar pada tahun 2014.

 

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Redaktur : Syaifullah Amin


Terkait