Jelang Pencoblosan, Warga Kurang Kenal Caleg Meski Poster dan Baliho Bertebaran
Senin, 12 Februari 2024 | 08:00 WIB
Jakarta, NU Online
Hari pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan segera berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang. Saat ini, pemilu sedang memasuki masa tenang yang dimana Komisi Pemilihan Umum (KPU) melarang untuk melakukan kampanye dengan maksud dan tujuan apapun.
Di hari tenang itu juga, sejak kemarin Ahad 11 Februari 2024. KPU dibantu dengan aparatur pemerintahan dimulai dari tingkat kelurahan hingga provinsi membenasi Alat Peraga Kampanye (APK) yang bertebaran dimana-mana. Saking banyaknya APK tersebut, salah seorang warga Cakung, Jakarta Timur Rizki menilai kurang kenal calon legislatif (Caleg) meski poster dan baliho-baliho bertebaran.
"(Kenal caleg) enggak sampai 20 persen sih, namanya cuma liat sekilas di jalan-jalan jadi ya enggak terlalu fokusin sama itu. Dari aku sih harapannya untuk baliho-baliho seperti itu dikurangi (dibatasi) jangan sebanyak itu malah buat kotor jalan. Bahkan sampe maku-makuin pohon coba," katanya kepada NU Online Senin (12/2/2024).
Sama halnya dilontarkan oleh seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Muhammad Naufal Farhan. Ia juga kurang kenal caleg-caleg yang berlaga ditempat pemilihannya, karena sejak awal poster dan baliho tersebut isinya kurang informatif hanya sekedar gambar besar beserta nama dan nomor urut.
"Lebih ke terlalu berlebihan menempel sepanjang jalan, tiap pohon, dan juga saat di liat berjejer jadi kaga bakal hafal itu siapa. Paling juga hafal partai nya aja, nanti nusuk juga jadinya kan bingung karena tadi pusing banget dan kurang menarik," kata Naufal.
Bahkan, salah satu warga Kabupaten Bekasi Suci Amaliyah yang di depan rumahnya ada banyak poster dan baliho caleg merasa hanya melihat tanpa ada ketertarikan sehingga sampai saat ini tidak hafal nama dari caleg-caleg tersebut. "Depan rumahku persis yang setiap hari pasti kelihatan mata aja kagak apal namanya," kata Suci.
Berbeda dengan ketiganya, warga Duren Sawit Jakarta Timur Cep Rip'at Maulana Irpan mengaku memperhatikan setiap poster dan baliho pada caleg, sehingga dirinya mengaku hafal dengan hal itu. Akan tetapi, Cecep mengakui hanya sekedar kenal tapi tidak paham visi dan misi tiap caleg yang Ia lihat.
"Soalnya setiap jalan baliho terus ketemu ya, sampai pohon-pohon aja ketutup sama baliho caleg. Jadi lumayan banyak tau nama-nama caleg di baliho itu. Tapi enggak di tulis visi misinya walaupun balihonya gede," kata Cecep.
"Yup, muka nama sama nomor urut (Kelihatan). Cara nyari tau visi misi nya itu gimana bang kalo gitu?," tanyanya.
Hingga saat ini, dalam pantauan NU Online. APK-APK tersebut sudah mulai bersih dari tempat-tempat umum seperti trotoar, jembatan, dan halte. Akan tetapi, masih banyak juga bekas-bekas seperti paku-paku yang menempel pepohonan pinggir jalan masih tertancap.