Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta kepada Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan agar AS dapat menghentikan krisis Suriah. Hal itu disampaikan saat Donovan berkunjung ke kantor PBNU, Jakarta, pada Senin (26/3).
“Kalau Suriah selesai, Iak juga selesai,” kata Kiai Said. “ISIS itu merupakan ancaman juga bagi semua orang. Mereka sudah melakukan hal-hal yang sangat keji dalam kemanusiaan,” tambahnya.
Kiai asal Cirebon itu juga berharap agar AS dapat melihat Islam secara objektif dan seadil-adilnya. Ia mencontohkan, dalam perang Yaman dan Saudi, AS diminta untuk tidak turut campur.
“Demi kemanusiaan,” tegasnya.
Kata Kiai Said, bagaimanpun caranya, Saudi dan Yaman harus bertetangga dengan baik.
Saat ditanya langkah apa yang mesti dilakukan oleh AS, Kiai Said menjawab dua langkah. Pertama, Amerika harus pegang prinsip. Artinya, yang benar dilindungi dan yang salah harus tidak didukung.
“Siapa yang benar harus dilindungi, siapa yang salah harus dikutuk, jangan dibelalah,” katanya.
Kedua, harus objektif. Misal kasus perang Israel dan Palestina. Masing-masing punya hak.
“Jangan ada yang dianakemaskan dianaktirikan,” ujarnya.
Kiai Said bercerita, bahwa Gus Dur dulu juga mendukung rekonsiliasi kedua negara tersebut. Hal itu dilakukan dengan ia masuk pada Yayasan Simon Peres.
Sementara itu, Donovan mengatakan, AS terus berkomitmen untuk mencari cara solusi untuk perdamaian kedua negara tersebut.
“Kami berkomitmen untuk bisa mencapai perdamaian,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa AS butuh dukungan untuk mencapai hal itu mengingat AS tidak berpura-pura mudah dalam mencapainya.
Kiai Said bercerita bahwa NU telah berperan penting dalam rekonsiliasi dunia. Konflik Sunni Syiah di Irak pernah NU selesaikan. Bangkok dan Patani juga berhasil dimediasi oleh NU. Selain itu, Afghanistan juga sudah empat kali mediasi bersama NU, walaupun sampai saat ini belum berhasil.
Mendengar hal itu, Donovan meminta agar NU tidak menyerah. “Mohon untuk Afghanistan, jangan menyerah, Pak,” katanya. (Syakir NF/Abdullah Alawi)