Ketua Jatman DIY: Egoisme Nafikan Komitmen terhadap NKRI
Kamis, 17 Oktober 2013 | 00:00 WIB
Yogyakarta, NU Online
Ketua Ahlut Thoriqah al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah (Jatman) DI Yogyakarta mengatakan, egoisme selalu akan menjadikan diri dan kelompok sebagai acuan utama dalam penentuan kebijakan dan pelaksanaan tindakan dengan menafikan kelompok lain.
<>
Hal itu disampaikan Kiai Muhaimin, Selasa (15/10), di Laboratorium Agama Masjid UIN Sunan Kalijaga. Dia menilai, menguatnya egoisme diri atau kelompok akan berakibat pada memudarnya etos kerjasama dan kerja bersama untuk kepentingan bangsa sehingga akan mengikis solidaritas sosial.
Bahkan egoisme tersebut, menurutnya, akan memunculkan kelompok-kelompok yang tidak memiliki komitmen keindonesiaan dan kesetiaan terhadap NKRI.
“Sangat tragis, bangsa yang dulunya dikenal sangat santun, memiliki keramahan dan toleransi sangat tinggi, kemudian tergusur oleh keangkuhan primordialisme kesukuan, egoisme kelompok ataupun politik partisan,” tuturnya di tengah-tengah para jama’ah.
Pihaknya juga menuturkan bahwa menguatnya egoisme ini juga menjadi tanggung jawab umat Islam sebagai bagian terbesar bangsa.
Ketua Forum Persaudaraan Umat Beriman ini juga menyayangkan peringatan Idul Adha yang sarat dengan ajaran sosial mulai terabaikan dan direduksi menjadi sekedar pelaksanaan ibadah ritual. Padahal seharusnya ummat Islam mampu memaknai dan membumikan apa yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Isma’il. (Nur Hasanatul Hafshaniyah/Mahbib)