KH Miftachul Akhyar: Kemerdekaan adalah Anugerah Tak Ternilai
Rabu, 17 Agustus 2022 | 18:45 WIB
Jakarta, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar menyampaikan sambutannya dalam rangka kemerdekaan Indonesia ke-77 yang ditayangkan oleh TVNU, Rabu (17/8/2022).
"Kenikmatan merdeka adalah sebuah anugerah yang tidak bisa kita nilai dengan apapun. Kita hidup di kala Indonesia yang alhamdulillah semua kegiatan berdakwah, kegiatan menyalurkan aspirasi-aspirasi positif dan terbaik dapat terselenggara di negeri kita ini," papar kiai Miftach, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, saat ini negara telah memasuki tahun ke-77 dari kelahirannya. Anugerah yang luar biasa, pengalaman selama 77 tahun tidak bisa diremehkan. Tentu pengalaman ini sebagai guru dalam kehidupan.
Menurutnya Indonesia adalah bangsa yang besar namun ada beberapa hal yang belum dapat dicapai, yakni kebebasan dalam menginovasi dan mengelaborasi untuk meningkatkan segenap kemampuan dalam mengisi kemerdekaan.
Baca Juga
Kiai Pedakwah dan Pejuang Kemerdekaan
"Betul memang negara kita belum sejahtera, tapi dengan kesungguhan kita mengisi kemerdekaan ini sehingga betul-betul menjadi negara yang seperti harapan kita semua, harapan-harapan pejuang kita yang telah mengorbankan nyawa, darah, tenaga, dan harta. Mereka akan tersenyum melihat kita karena kita mampu mengisi kemerdekaan dengan benar," jelasnya.
Pengasuh Pesantren Miftahussunnah Surabaya itu juga menegaskan, jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan itu. "Semoga Allah memberikan panjang usia, kesehatan yang prima, bisa terus bersama-sama dengan saudara untuk menapakkan kaki mencapai kesejahteraan. Karena dengan kesejahteraan itu kita akan berdiri di kaki sendiri dan selanjutnya mampu untuk menyumbangkan semuanya bagi saudara di negara lain yang juga membutuhkan tangan-tangan halus kita," ujarnya.
Kiai Miftach berharap semoga pengalaman 77 tahun merdeka menjadi pengalaman untuk menghasilkan kebaikan-kebaikan bagi semua.
"Semoga negara kita terus dianugerahi Ridho dan maghfiroh Allah, sehingga negara kita menuju baldatun thoyyibatun warobbun ghofur," pungkasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Fathoni Ahmad