Kiai Zakky: Raihlah Kebahagiaan dengan Membatasi Keinginan
Rabu, 21 September 2022 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Hidup di tengah dunia yang sibuk dan serba cepat ini kerap kali menuntut seseorang untuk bisa melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan. Sejumlah target dan deadline yang menumpuk tak jarang membuat orang lupa bahwa sesungguhnya manusia memerlukan istirahat dari ambisi dunia yang fana.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zakky Mubarak, menjelaskan bahwa salah satu kunci meraih kebahagiaan hidup adalah dengan mensyukuri segala yang dimiliki dan tidak berlebihan dalam mengejar sesuatu yang fana.
“Banyak di antara kita yang mencintai dan mendambakan sesuatu yang halnya tidak kekal. Sikap seperti ini membawa kita kepada kerugian,” jelas Kiai Zakky dalam tayangan video di akun media sosial Facebook-nya, dilihat NU Online (20/9/2022) malam.
Untuk itu, Kiai Zakky mengingatkan agar seseorang mampu mengenal betul apa yang disenangi. Kecintaan akan suatu hal harus dilihat dari nilai manfaat yang diberikan bagi kehidupan seseorang di dunia maupun akhirat.
“Kita harus mengenal apa yang kita cintai,” ujar kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat, itu.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa untuk mencapai kebahagiaan, seseorang harus bisa mengendalikan sifat ambisius dengan membatasi keinginan dan menyadari bahwa tidak segala hal yang diinginkan selalu tercapai.
“Sebaiknya kita membatasi keinginan kita. Kalau keinginan kita banyak dan yang diraih hanya kecil, nanti kita tidak bahagia. Oleh karena itu, kita harus membatasi keinginan kita,” ungkapnya.
Selain mendapatkan kebahagiaan di akhirat, lanjut kiai Zakky, mampu mengikis sifat ambisius dan mengalahkan hawa nafsu memiliki ganjaran surga di akhirat kelak. Hal itu jelas diterangkan dalam Al-Qur’an QS An-Nazi’at ayat 40-41.
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿ ٤٠﴾ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ ﴿ ٤١﴾
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”
Ia melanjutkan, seseorang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya, ia akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhiat. Namun sebaliknya, orang yang enggan mengendalikan hawa nafsu akan menjadi pribadi yang tamak.
“Kalau orang bisa mengendalikan nafsunya, orang itu akan bahagia, di dunia dan diakhirat. Jika sebaliknya, akan menjadi orang yang serakah,” tutur Kiai Zakky.
“Kita berlatih untuk meraih hal-hal yang baik untuk menjadi bekal kita di akhirat kelak,” pungkasnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori