Jakarta, NU Online
Lakpesdam PBNU membagikan gel pembersih tangan (hand sanitizer) sebanyak 400 botol kemasan 500 mililiter dan 400 botol kemasan 30 mililiter secara gratis kepada masyarakat. Titik pembagian adalah di Jalan H Ramli Selatan No. 20A, Tebet, Menteng Dalam, RT 2/RW 3, Menteng Dalam, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Senin (30/3).
Pembagian hand sanitizer dalam rangka turut serta mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
Panitia pembagian hand sanitizer Meydhi Cahyono, menyatakan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap hand sanitizer di lingkungan kantor Lakpesdam PBNU cukup tinggi. Bahkan, kebutuhan terlihat sejak pemerintah mengumumkan pasien positif Covid-19 pertama kali.
"Keberadaan hand sanitizer mulai susah didapatkan. Kalaupun ada, harganya cukup mahal. Di sekitaran kantor Lakpesdam juga banyak masyarakat yang cukup rentan untuk terkena Covid-19, karena banyak warga yang harus tetap beraktivitas di luar, seperti ojol, pedagang sayur, dan lain-lain. Mereka tentunya sangat memerlukan hand sanitizer," terang Yono.
Yono mengemukakan bahwa hand sanitizer yang dibagikan pihaknya merupakan produksi santri-santri Pesantren Fatahillah, Mustika Jaya, Kota Bekasi.
"Hand sanitizer itu dibikin oleh para santri Pesantren Fatahillah. Mereka membuatnya dengan bahan alkohol/etanol, gliserol, hidrogen perosida, air steril, dan essence parfum buah," ucapnya.
Sementara Ketua Lakpesdam PBNU H Rumadi Ahmad mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan Covid-19 dengan cara saling menjaga.
"Mari kita saling bergandeng tangan, mari kita saling menjaga untuk memerangi virus Covid-19," kata Rumadi.
Rumadi mendorong masyarakat supaya menunjukkan bahwa dirinya merupakan bangsa yang besar, yaitu bangsa yang menjunjung tinggi solidaritas, sehingga dapat melawan pandemi Covid-19.
"Tunjukan bahwa kita adalah bangsa yang mempunyai solidaritas yang tinggi. Kita saling membantu satu dengan yang lain, dan saatnya kita menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemenang. Virus Covid-19 pasti bisa kita usir dari bumi Indonesia," terangnya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Kendi Setiawan