Bergelombang, Santri Mudik Cek Kesehatan di Posko NU Pekalongan Peduli Covid-19
Rabu, 1 April 2020 | 16:00 WIB
Ratusan santri asal Pekalongan secara bergelombang datangi Posko NU Pekalongan Peduli di Gedung Aswaja untuk cek kesehatan (Foto: NU Online/Abdul Muiz)
Abdul Muiz Cholil
Kontributor
Secara bergelombang, ratusan santri asal Kota Pekalongan yang sedang nyantri di pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur pulang ke kampung halaman. Kepulangan mereka bukan karena sedang libur semesteran atau akhirus sanah. Akan tetapi, karena kegiatan belajar santri diliburkan lantaran mewabahnya virus Corona (Covid-19).
Sesuai protokol kesehatan, setiap pendatang yang memasuki Kota Pekalongan baik secara berkelompok atau individu harus dicek suhu badan untuk mengetahui secara dini apakah yang bersangkutan memiliki suhu badan tinggi atau tidak.
Untuk melakukan hal itu, ada banyak pilihan untuk mengetahuinya. Beberapa fasilitas cek kesehatan gratis disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan yakni Rumah Sakit, Puskesmas, maupun Satgas Kesehatan di kelurahan-kelurahan yang buka 24 jam.
Namun, ratusan santri sejak tiga hari terakhir tidak memanfaatkan fasilitas itu. Akan tetapi, mereka memilih mengecek kesehatan di Posko NU Kota Pekalongan Peduli yang bermarkas di Gedung Aswaja, Jalan Sriwijaya 2 Pekalongan.
Penanggung jawab Posko NU Pekalongan Peduli, Agus Rofiqi kepada NU Online, Rabu (1/4) mengatakan, mereka memilih cek kesehatan di Gedung Aswaja. Karena mereka merasa seperti di rumah sendiri, sehingga merasa nyaman dan tidak ketakutan.
"Mereka yang mondok kan semuanya putra putri warga NU. Jadi, sangat wajar jika pilihannya di Posko NU Peduli," ujarnya.
Dikatakan, tidak hanya santri yang mondok di pesantren Jawa Tengah yang mendatangi Gedung Aswaja. Akan tetapi, juga dari berbagai pesantren di Jawa Timur juga melakukan yang sama.
"Sebelumnya para orang tua santri memberi kabar kepada posko rencana kedatangan, jumlah rombongan, dan lokasi tujuan akhir santri," ucapnya.
Disampaikan, tidak hanya cek kesehatan. Para santri juga mendapatkan edukasi seputar virus corona dan cara pencegahannya, sehingga santri selama bersama keluarga tahu apa yang harus dilakukan minimal selama 14 hari ke depan.
"Selain penyampaian pengetahuan tentang virus corona, santri juga disemprotkan disinfektan saat memasuki Gedung Aswaja dengan menggunakan cairan disinfektan non kimia. Jadi aman untuk tubuh manusia," paparnya.
Sebelumnya, PCNU Kota Pekalongan melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) juga telah melakukan penyemprotan disinfektan ke ratusan masjid, mushala, madrasah TK, RA, dan PAUD di Kota Pekalongan.
"Disinfektan dinyatakan aman jika terkena kulit manusia. Karena obat ini terbuat dari ramuan non kimia, sehingga bisa disemprotkan ke badan manusia dengan tanpa melepas pakaian," jelasnya.
Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz yang hadir saat peresmian Posko NU Peduli mengatakan, selaku pribadi dan pimpinan daerah dirinya mengaku salut atas kesigapan NU dalam penanganan wabah Covid-19.
"Saya sangat mengapresiasi langkah NU Kota Pekalongan mendirikan Posko NU Peduli, dengan harapan masyarakat bisa mendapatkan pencerahan serta pendeteksian dini selain yang telah dilakukan Pemkot Pekalongan," ungkapnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua