Jakarta, NU Online
Tepat pada 29 Maret 2022, Muslimat Nahdlatul Ulama berusia 76 tahun. Organisasi perempuan yang menjadi badan otonom NU dan bergerak di bidang sosial-kemasyarakatan ini berdiri, pada 29 Maret 1946 dalam forum Muktamar Ke-16 NU di Purwokerto, Jawa Tengah.
Dalam forum itu, keinginan jamaah perempuan NU untuk berorganisasi, diterima secara bulat oleh seluruh muktamirin. Atas kegigihan perempuan NU untuk bangkit dan memiliki organisasi tersendiri itulah, maka dibentuk Nahdlatoel Oelama Moeslimat (NOM) yang kini disebut Muslimat NU.
Gagasan pendirian Muslimat NU ini sebelumnya telah dirintis oleh Nyai R Djuaesih. Ia dengan sangat berani naik ke mimbar resmi organisasi NU, yakni di dalam forum Muktamar Ke-13 NU di Menes, Banten, pada 1938. Nyai Djuaesih ketika itu menyuarakan agar perempuan juga diberi hak yang sama untuk memiliki ruang dalam berorganisasi.
Menurut dia, kaum perempuan wajib mendapatkan didikan yang selaras dengan kehendak dan tuntutan agama. Nyai Djuaesih menegaskan bahwa bukan hanya kaum laki-laki yang harus dididik mengenai pengetahuan agama dan pengetahuan lain, tetapi perempuan juga perlu untuk mendapatkan pendidikan yang sama. Karenanya, ia ingin agar perempuan NU mesti bangkit.
Sebagai organisasi, Muslimat NU juga memiliki mars yang kerap dinyanyikan dalam berbagai forum. Mars ini terdapat empat bait yang berisi tentang ajakan kepada kaum ibu untuk mengemban amanah sebagai pendidik.
Selain itu, mars ini mengajak kaum ibu untuk setia menjadikan Al-Qur’an, hadits, ijma’, dan qiyas sebagai pedoman utama. Hal itu perlu dijaga demi keutuhan agama, nusa, dan bangsa sehingga terwujud negara yang damai dan bahagia.
Mars ini juga menitikberatkan kepada kaum ibu Muslimat NU untuk berilmu, bertakwa, beramal, dan berbakti kepada Allah. Mars Muslimat NU ini bisa diunduh dalam format Mp3 melalui tautan ini https://storage.nu.or.id/storage/archive/1463625315573d2663d8dad.mp3.
Berikut lirik lengkap Mars Muslimat NU:
Marilah Kaum Ibu Muslimat
Nahdlatul Ulama nan setia
Al-Quran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas
Menjadi pedoman utama
Demi agama, nusa, dan bangsa
Negara damai bahagia
Majulah kaum ibu muslimat
Pengemban, pembawa amanat
Pendidik, pembina bunga bangsa
Menunaikan tugas mulia
Berilmu, beramal, dan berbakti
Bertaqwa pada Ilahi
Marilah hai kaum ibu
Bimbinglah putra-putrimu
Iman teguh, bijaksana
Muslimat Indonesia
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad