Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi: Keterlambatan Distribusi Bisa Berdampak pada Kualitas Makanan
Rabu, 8 Januari 2025 | 19:00 WIB
Proses pendistribusian makan bergizi gratis di Jakarta, Selasa (7/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Pengurus Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) sekaligus Dosen Kesehatan Gizi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Fahmi Arif Tsani keterlambatan distribusi program makan bergizi gratis (MBG) yang bisa berdampak pada gizi makanan.
Namun ia menilai, program MBG menurutnya sudah cukup baik dalam hal pemenuhan gizi dari variasi yaitu nasi, lauk pauk, protein hewani, protein nabati, juga ada buah dan susu. Fahmi mencatat di beberapa daerah menjadi sorotan karena keterlambatan distribusi makanan.
"Makanan yang isinya sayur, nasi, memang harus tepat waktu sehingga makanan sampai kepada penerima manfaat dengan kondisi baik. Jika terlambat akan berdampak pada kualitas makanan itu sendiri," jelasnya.
Fahmi menjelaskan, jika distribusi semakin lama atau terlambat, kualitas gizi dan protein makanan akan semakin menurun dan kandungannya rawan terkontaminasi.
"Ini menjadi catatan ya ke depannya, keterlambatan distribusi akan membawa dampak yang tidak baik, banyak potensi makanan terkontaminasi," jelas Fahmi.
Ia juga menyoroti terkait perkara yang tidak mendapatkan susu karena ketersediaan terbatas di daerah bisa memilih sumber kalsium dan protein lain.
"Susu saya liat suatu hal yang tidak wajib ada, tapi baik kalau ada. Jika tidak ada bisa sumber protein dan kalsium dalam bentuk makanan lain," ujarnya.
Begitu juga dengan buah, kata Fahmi, yang bisa disediakan berdasarkan buah khas yang banyak dihasilkan daerah tertentu. Dia menilai, program makan bergizi gratis akan mendongkrak perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja.