Cukupkah Rp10.000 untuk Makan Bergizi Gratis? Begini Kata Pakar Gizi
Jumat, 6 Desember 2024 | 17:00 WIB
Pengurus Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU), dr Fahmy Arif Tsani. (Foto: undip.ac.id)
Joko Susanto
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengurus Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dr Fahmy Arif Tsani merespons soal anggaran Rp10.000 per porsi untuk program makan bergizi gratis oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dosen di Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang itu menjelaskan, makan bergizi gratis harus mengutamakan kebutuhan karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral untuk anak. Hal itu bisa didapatkan dengan memanfaatkan sumber bahan makanan yang ada di daerah masing-masing sehingga anggaran Rp10.000 cukup.
"Harus ada unsur makanan pokok seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Bisa melalui nasi, jagung, sagu dan seterusnya. Protein bisa telor, vitamin mineral sayur dan buah memanfaatkan petani lokal," terang Fahmy kepada NU Online, Rabu (4/12/2024) lalu.
Ia menilai, pemanfaatan produk lokal daerah, baik pertanian, perikanan maupun peternakan akan lebih murah ketimbang mengambil makanan dari luar daerah yang memakan biaya transportasi, distribusi, dan penyimpanan.
Fahmy mencontohkan, di Jawa mudah dijumpai makanan pokok seperti nasi dan jagung, bisa memakai itu atau di Papua ada sagu bisa sebagai makanan pokok pengganti nasi.
Ia mengatakan, jika daerah tersebut dekat dengan pesisir lebih mudah dijumpai produk hasil perikanan dan biasanya kalau dari pusatnya harga jauh lebih murah, misal harga normal Rp20.000 bisa Rp10.000 per kilogram.
"Jadi intinya bisa mengambil sumber daya makanan pokok yang ada di daerah tersebut, apa yang mudah ditanam di situ. Sehingga pemenuhan makan bergizi gratis 10 ribu bisa terisi baik dari segi makro dan mikro," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, pemerintah menetapkan rincian untuk anggaran makan bergizi gratis seharga Rp10.000 per porsi. Prabowo meyakini, alokasi ini disebut cukup untuk kebutuhan-kebutuhan di daerah. Jenderal TNI Purnawirawan ini mengatakan, makan bergizi gratis merupakan sesuatu tambahan kesejahteraan bagi rakyat.
Awalnya, pemerintahan Prabowo menginginkan anggaran Rp15.000 untuk makan bergizi gratis. Namun, kondisi tidak memungkinkan untuk mempertahankan anggaran tersebut dalam program makan bergizi gratis.
“Kita ingin Rp15.000, tapi kondisi anggaran mungkin Rp10.000. Kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” kata Prabowo, pada Jumat, 29 November 2024 lalu.
Pemerintah berencana memberi makan untuk 82,9 juta anak setiap hari. Anggaran program ini diperkirakan mencapai Rp400 triliun per tahun.
Terpopuler
1
Nabi Musa Menangis saat Tahu Umat Rasulullah Lebih Mulia Ketimbang Umatnya
2
Khutbah Jumat: Jangan Salah Pilih Teman
3
Data Hilal Penentuan Awal Bulan Syaban 1446 H
4
Gus Baha Ungkap Keterbatasan yang Jadi Kelebihan Manusia
5
Istikmal, Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan Awal Syaban 1446 H Lusa
6
Khutbah Jumat: Membangun Kesalehan Diri Sebagai Bekal Memilih Pasangan Hidup
Terkini
Lihat Semua