Mengenal Tiga Kampus di Lampung, Calon Arena Muktamar Ke-34 NU
Rabu, 3 November 2021 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU di Provinsi Lampung digelar di beberapa titik lokasi yang berada di Kabupaten Lampung Tengah dan Kota Bandarlampung. Untuk di Lampung Tengah, dipilih Pesantren Darussa’adah sebagai lokasi acara pembukaan yang akan dilaksanakan terbatas mengingat belum usainya pandemi Covid-19. Dipilihnya pesantren asuhan KH Muhsin Abdillah yang juga Rais Syuriyah PWNU Lampung ini adalah sebagai simbol bahwa NU tak bisa terpisahkan dari pesantren.
Sementara di Kota Bandarlampung, ada tiga titik lokasi yang direncanakan akan menjadi tempat pelaksanaan forum musyawarah tertinggi NU ini. Ketiga lokasi ini adalah kampus perguruan tinggi besar di Lampung yakni Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Universitas Lampung, dan Universitas Malahayati. Tiga kampus yang berlokasi strategis ini sudah dikunjungi oleh tim survey PBNU beberapa kali, termasuk sebelum kebijakan diundurnya Muktamar karena pandemi Covid-19.
Berikut sekilas profil tiga kampus yang diproyeksikan akan menjadi bagian dari sejarah Muktamar NU, kali pertamanya digelar di Bumi Sai Ruwa Jurai .
UIN Raden Intan Lampung
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung berlokasi di Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame, Bandar Lampung. Sebelumnya perguruan tinggi ini bernama IAIN Bandar Lampung dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2017 berubah menjadi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Saat ini UIN Raden Intan dipimpin oleh Rektor Prof. Moh. Mukri yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung.
Memasuki kampus yang berada di atas tanah seluas ± 112 hektar ini, pengunjung akan disuguhi pemandangan asri dan lingkungan yang hijau. Sebuah masjid sangat megah berada di samping sebuah embung yang sekitarnya tertata rapi fasilitas untuk olahraga dan menikmati pemandangan.
Komitmen dan keberhasilan UIN Raden Intan menjaga dan menata lingkungan ini diganjar dengan penghargaan sebagai peringkat 10 kampus hijau berkelanjutan penilaian UI GreenMetric tahun 2020. Prestasi ini sekaligus mengukuhkan UIN Raden Intan sebagai kampus hijau terbaik pertama di luar Pulau Jawa. UIN Raden Intan juga mendapat penghargaan lain yakni The Most Sustainably Innovative University in Indonesia atau sebagai kampus inovatif dalam pengembangan kampus hijau berkelanjutan.
Prof Moh. Mukri sendiri menyatakan kesiapan UIN untuk menyukseskan Muktamar Ke-34 NU di Lampung. “Di UIN ada ruang-ruang yang nyaman, yang dapat digunakan sebagai lokasi sidang," ujarnya saat menerima kunjungan panitia nasional muktamar dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU ) yang dipimpin oleh Kiai Imam Azis selaku Ketua Organizing Committe (OC), Sabtu (30/10/2021).
Beberapa fasilitas yang siap digunakan di antaranya gedung rektorat yang baru saja rampung pembangunannya, masjid, ruang fakultas, ma’had atau pondok pesantren kampus, lapangan terbuka, hingga kolam renang yang dapat digunakan sebagai tempat pendukung pelaksanaan muktamar.
Universitas Lampung
Universitas Lampung (Unila) adalah universitas negeri pertama dan tertua di Provinsi Lampung. Berdiri pada 23 September 1965, Kampus Unila berada di Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Kota Bandar Lampung di atas lahan seluas kurang lebih 700.000 m2. Lokasi kampus ini sangat strategis karena berada di dua jalur jalan utama di Bandar lampung. Di sebelah utara berada di Jalan Lintas Sumatera arah Terminal Rajabasa-Bakauheni dan di sebelah selatan berada di Jl. Raya arah Rajabasa-Kota Bandarlampung.
Saat ini Unila telah memiliki banyak fakultas dan berbagai fasilitas pendidikan dan umum di antaranya Gedung Serba Guna, masjid, kolam renang, asrama mahasiswa, wisma dan lain-lain. Lokasi kampus Unila juga sangat sejuk karena banyak ditumbuhi pohon-pohon hijau dan taman-taman yang bisa dinikmati keindahannya oleh masyarakat umum. Termasuk terdapat embung yang berada di depan rektorat dengan beberapa ekor rusa yang dipelihara di sekitar embung.
Saat ini, Unila dipimpin oleh Rektor Prof. Aom Karomani dengan berbagai prestasi di antaranya adalah masuk ranking 14 versi Times Higher Education (THE). Unila juga tercatat masuk ranking 10 dari 60 perguruan tinggi di Indonesia versi SCImago Institutions Rankings (SIR).
Kampus ini sudah dikunjungi oleh tim dari PBNU untuk disurvei fasilitas yang bisa digunakan untuk muktamar. Kampus ini juga berhadapan tepat dengan Islamic Center Bandarlampung dengan berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan khususnya menyukseskan gelaran Muktamar Ke-34 NU di Lampung
Universitas Malahayati
Kampus Universitas Malahayati terletak di Jalan Pramuka Nomor 27, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Universitas itu memiliki lahan seluas 84 hektar. Berbagai fasilitas tersedia di kampus yang saat ini dipimpin oleh Rektor dr Achmad Farich. Di antaranya adalah asrama mahasiswa dan dosen, area olahraga seperti golf, badminton, futsal, dan kolam renang, serta tempat kuliner.
Selain itu tersedia juga Gedung Serba Guna (GSG) Graha Bintang yang dapat menampung ribuan orang. Kampus ini juga memiliki fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin yang berada di dalam area kampus. Kampus ini juga dilengkapi dengan helipad bila ada tamu yang datang menggunakan helikopter.
Ada sembilan gedung besar yang tersebar di lahan seluas tiga hektar ini. Antargedung ini terdapat jembatan penghubung sehingga orang-orang tidak perlu naik turun tangga untuk berpindah gedung.
Sekretaris Organizing Committe (OC) Muktamar, Syahrizal menyebut bahwa Universitas Malahayati menjadi salah satu lokasi penginapan peserta Muktamar. "Beberapa tempat yang disiapkan diantaranya adalah UIN Raden Intan dan Universitas Malahayati," katanya.
Sementara dr Achmad Farich, mengungkapkan bahwa di Universitas Malahayati terdapat 139 kamar yang memuat 650 orang. "Selain itu ada juga 63 kamar besar yang dapat menampung 600 orang," ujar Farich dikutip dari NUO lampung, Rabu (3/11/2021).
Dengan diberinya kepercayaan sebagai salah satu tempat untuk muktamar, pihaknya juga akan menyiapkan tempat pertemuan sebanyak 7 ruangan dengan kapasitas 350 hingga 500 orang. “Kemudian ada 2 gedung dengan kapasitas 2.000 sampai 3.500 orang, serta ada 1 ruang pertemuan semi terbuka dengan kapasitas 2.000 orang," ungkapnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan