Nasional

Meriahkan Muktamar NU, Ibu Muslimat Nyanyikan Shalawat di Panggung

Selasa, 21 Desember 2021 | 18:00 WIB

Meriahkan Muktamar NU, Ibu Muslimat Nyanyikan Shalawat di Panggung

Maryatun membawakan shalawat berjudul Ya 'Asyiqal Musthafa saat berlangsung penampilan Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Tulang Bawang, pada Selasa (21/12/2021). (Foto: NU Online)

 Lampung, NU Online

Di tengah sibuknya persiapan Muktamar ke-34 NU di Lampung yang akan diselenggarakan besok, seorang Muslimat dari Kalianda, Lampung Selatan bernama Maryatun membawakan shalawat berjudul Ya 'Asyiqal Musthafa saat berlangsung penampilan Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Tulang Bawang, pada Selasa (21/12/2021).


Sebelumnya, Maryatun ditunjuk oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tulang Bawang, Dimyati Rifa'i untuk membawakan shalawat.

 

Maryatun mengaku, dirinya merupakan seorang vokalis salah satu grup hadrah di daerah Kalianda. Selain menyanyikan shalawat, ia juga dites seputar wawasan ke-NU-an.


"Tadi saya disuruh maju untuk menyanyikan shalawat. Setelah itu dikasih beberapa pertanyaan. Siapa pendiri NU, saya jawab Mbah Hasyim. Siapa putra Mbah Hasyim, saya jawab Kiai Wahid Hasyim. Siapa putra Kiai Wahid Hasyim, saya jawab Gus Dur," terang Maryatun kepada NU Online. 


Sementara itu, Ketua PCNU Tulang Bawang, Lampung Dimyati Rifa'i mengatakan bahwa tes wawasan ke-NU-an tersebut sebagai upaya kecil untuk mengetahui wawasan seputar NU bagi warga Nahdliyin, terutama mereka yang diberi amanah di dalam kepengurusan. 


"Selama ini banyak orang ngaku-ngaku NU, tapi tidak tahu siapa pendirinya, kapan NU berdiri, apa latar belakangnya. Banyak yang tidak tahu. Bagaimana NU bisa menempati posisi-posisi penting di era digital ini kalau anggotanya saja banyak yang tidak tahu (soal ke-NU-an)?" ujar Dimyati. 


Lebih lanjut Dimyati memaparkan, penampilan Lesbumi tersebut hanya sekadar pembuka. Sementara untuk penampilan intinya adalah besok setelah pembukaan Muktamar dengan menunjukkan berbagai penampilan seperti wayang santri, sejumlah kebudayaan, organ, dan sebagainya. 


"Kalau acara (Lesbumi) yang inti akan ditampilkan besok. Hari ini hanya muqaddimah. Setelah pembukaan Muktamar nanti, baru akan Lesbumi tampilkan yang inti-inti secara lebih lengkap," terang Dimyati. 


Dimyati juga berharap, dengan diadakannya Muktamar ini, semoga Lesbumi yang semula hanya sebagai lembaga dalam bidang seni dan budaya, bisa diubah menjadi badan otonom (Banom) NU agar bisa lebih mandiri dan berdikari. 


"Selama ini Lesbumi seperti seorang anak yang selalu di bawah pengawasan orang tua. Dengan menjadi badan otonom, harapannya Lesbumi bisa lebih mandiri dan berdikari," pungkas Dimyati mengibaratkan 


Kontributor: Muhamad Abror

Editor: Fathoni Ahmad