Sesban Litbang Diklat Kemenag Prof M Arskal Salim GP saat membuka resmi "Moderasi Beragama Goes To Campus" di Unisba, Rabu (27/9/2023). (Foto: Dok BLAJ)
Bandung, NU Online
Program penguatan Moderasi Beragama adalah salah satu fokus utama dalam upaya meningkatkan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Program ini diawali dengan penyiapan rujukan berupa buku referensi dan pedoman pada tahun 2019. Setelah melalui serangkaian persiapan di internal Kemenag, kini saatnya moderasi beragama diperkenalkan keluar.
Sekretaris Badan (Sesban) Litbang Diklat Kementerian Agama, Prof M Arskal Salim GP, mengatakan hal tersebut saat membuka resmi sekaligus menyampaikan sambutan pada ‘Moderasi Beragama Goes to Campus’ di Universitas Islam Bandung (Unisba), Rabu (27/9/2023).
"Sebelumnya, pada tahun 2021 telah dilakukan diseminasi, penyusunan modul, serta penyiapan narasumber. Selama proses ini, roadmaps juga telah ditetapkan sebagai panduan menuju tahun 2024,” kata Sesban Arskal.
Dalam pengembangan program ini, pihaknya terus berupaya untuk mencapai lebih banyak wilayah sasaran di luar Kemenag. Sejak tahun 2021 hingga 2022, program difokuskan pada konsolidasi dan pemahaman moderasi beragama di lingkungan Kemenag. Pada tahun 2023, program tersebut mulai menjangkau berbagai kampus, termasuk Unisba, serta instansi di luar Kemenag.
“Unisba dipilih sebagai salah satu kampus yang menjadi bagian dari program Moderasi Beragama Goes to Campus. Ini tentu menjadikannya perguruan tinggi swasta pertama di Jawa Barat yang terlibat dalam program ini,” ujar Arskal disambut aplaus hadirin.
Dalam kesempatan itu, Sesban mengapresiasi BLA Jakarta di bawah pimpinan Samidi Khalim yang telah berinisiatif menggandeng Unisba untuk bekerja sama yang erat dengan Balitbang Diklat dalam melaksanakan program Moderasi Beragama Goes to Campus.
"Saya atas nama keluarga besar Badan Litbang dan Diklat mengapresiasi dukungan Unisba dalam menjalankan program penguatan moderasi beragama yang telah dicanangkan sebagai bagian penting dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024," tandasnya.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga mengungkapkan bahwa Balitbang Diklat Kemenag akan bertransformasi menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai dengan Peraturan Presiden yang telah ditetapkan pada awal tahun 2023.
“Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat penguatan sumber daya manusia dalam bidang moderasi beragama. Oleh karena itu, nanti BLA Jakarta juga akan bertransformasi menjadi Balai Moderasi Beragama,” ungkapnya.
Pria asal Makassar, Sulsel, ini menambahkan bahwa program Moderasi Beragama Goes to Campus di Unisba ini merupakan bagian dari upaya untuk merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Juga bagian dari komitmen untuk terus berada di bawah naungan NKRI dan mewariskan visi para founding fathers kepada generasi penerus hingga akhir zaman.
"Program penguatan moderasi beragama adalah langkah strategis dalam memperkuat kerukunan dan harmoni dalam masyarakat Indonesia. Mahasiswa yang bersemangat dalam program ini diharapkan akan menjadi pemimpin di masa depan yang membawa Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa lain pada tahun 2045," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unisba Prof Edi Setiadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Balitbang Diklat, khususnya BLA Jakarta, yang telah berkenan untuk menjalin program tersebut. Ia juga berterima kasih atas kerja sama yang erat dalam penyelenggaraan kegiatan Moderasi Beragama Goes to Campus.
"Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Unisba yang berkomitmen untuk mendukung program-program penguatan moderasi beragama melalui perguruan tinggi," tandasnya.
Selain Rektor, hadir juga Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam, dan narasumber Parihat (Unisba) serta Irfan Amali (Peace Generation). Kegiatan ini diikuti 500 orang peserta yang berasal dari civitas akademika kampus tersebut.