Jakarta, NU Online
Seiring dengan datangnya musim hujan, PP Muslimat NU mempersiapkan diri untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana banjir tahunan. Muslimat NU sejak akhir tahun 2012 tengah merancang program teknis untuk menyambut cuaca hujan yang tak menentu di tahun 2013 mendatang.
<>
“Persiapan program ini harus dikaji jauh-jauh sebelum datangnya banjir,” kata Laila Hanim, diivisi teknis PP Muslimat NU kepada NU Online di lantai lima Gedung PBNU, jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Selasa (13/11) malam.
Sedikitnya empat belas pengurus PP Muslimat NU mengadakan diskusi tertutup selasa malam di aula lantai lima Gedung PBNU. Sebelum jauh masuk ke dalam strategi teknis, mereka membahas penanganan banjir mulai dari nol hingga tahap lapangan.
Belasan pengurus secara aktif berdiskusi dalam menentukan metodologi penelitian untuk turun ke lapangan. Mereka mengupas secara rinci dua bentuk metodologi penilitian; kualitatif dan kuantitatif. Pembahasan berujung kepada penilaian kelebihan dan kekurangan kedua metode tersebut.
Penilaian kedua metode itu didasarkan atas pertimbangan sampel daerah yang akan digarap oleh PP Muslimat NU, tambah Laila saat rehat diskusi sebelum melaksanakan ibadah sembahyang Maghrib.
Sementara ini PP Muslimat NU menetapkan dua daerah garapan penanggulangan banjir; yaitu Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan Kapuas, Kalimantan Tengah. Mungkin juga ke depan, Muslimat NU menambah daerah lain yang rawan banjir sebagai garapan antisipasi dan penanggulangan, tandas Laila yang tengah menuju mushala lantai lima.
Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis : Alhafiz Kurniawan