Muslimat NU dan Kementerian Lingkungan Hidup Jalin Kerja Sama Penguatan Kesadaran Lingkungan
Ahad, 28 Desember 2025 | 17:00 WIB
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Muslimat NU dan Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta, Ahad (28/12/2025). (Foto: NU Online/Jannah)
Jakarta, NU Online
Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menjalin kerja sama dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU Hj Arifah Choiri Fauzi dan Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq.
Penandatanganan MoU dilaksanakan sebelum kegiatan Rapat Pleno I Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama di Auditorium HM Rasyidi, Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (28/12/2025). Kesepakatan ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat peran Muslimat NU dalam merespons persoalan lingkungan yang kian kompleks.
Baca Juga
Lirik dan Lagu Mars Muslimat NU
Ketua PP Muslimat NU Hj Arifah Choiri Fauzi menjelaskan bahwa kerja sama dengan KLH merupakan kelanjutan dari berbagai inisiatif lingkungan yang telah dijalankan Muslimat NU sejak lama. Salah satunya adalah program Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan) yang telah diperkenalkan sejak Kongres Muslimat NU di Surabaya pada Februari 2025 lalu.
“Jadi, sebetulnya dari Kementerian Lingkungan Hidup itu hadir pada saat kita Kongres Muslimat NU di Surabaya. Kemudian kita di situ ada penayangan aktivitas tentang Muslimat Darling,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Mustika Darling mendorong kebiasaan sederhana yang berdampak, seperti menjaga kebersihan lingkungan setelah kegiatan berlangsung. Muslimat NU juga mengembangkan program Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Sehat dan Bugar) yang menempatkan isu lingkungan, sosial, dan kesehatan sebagai satu kesatuan.
“Untuk dengan Menteri Lingkungan Hidup ini, kita ingin bersinergi bagaimana menyosialisasikan agar masyarakat sadar bahwa penjaga lingkungan sekitar itu sama dengan menjaga kehidupan kita di masa yang akan datang,” kata Arifah.
Ia menegaskan bahwa peran ibu-ibu sangat strategis dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat, termasuk dalam mencegah bencana yang kerap dipicu oleh ulah manusia.
“Sehingga ini penting peran ibu-ibu bagaimana kita bisa saling menguatkan sinergi agar bencana-bencana ini tidak terjadi lagi. Karena, bencana itu akibat ulah manusia juga walaupun ada iklim,” imbuhnya.
Arifah menambahkan bahwa pelaksanaan program hasil kerja sama ini akan digerakkan hingga tingkat kecamatan yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
“Jangan khawatir Pak Menteri, kalau bekerja sama dengan Muslimat NU pasti hasilnya luar biasa. Karena, kami bekerja dengan hati untuk melakukan pelayanan untuk kemaslahatan umat,” ucapnya.
Menurutnya, kekuatan Muslimat NU terletak pada jejaring yang luas, termasuk 66.000 majelis taklim dan sekitar 1.900 pemimpin yang telah melalui proses pelatihan dan magang. Jaringan ini dinilai efektif untuk menyampaikan pesan-pesan lingkungan secara masif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq mengaku takjub dengan semangat dan pengabdian Muslimat NU dalam kerja-kerja sosial dan lingkungan.
“Mustika Darling ini jadi bukti bahwa Muslimat tidak hanya cantik, tapi kuat dan perkasa,” tuturnya.
Hanif juga mengingatkan bahwa dunia saat ini menghadapi triple planetary crisis, yakni perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Ia menilai peran Muslimat NU sangat penting, termasuk melalui rencana inaugurasi paralegal yang digagas PP Muslimat NU.
“Paralegal ini dinilai sangat penting untuk mengajak ibu-ibu berdiri di barisan terdepan memberhentikan paradigma negatif di masyarakat,” ucapnya.
Hanif juga mengajak Muslimat NU untuk bersama-sama membangun peradaban lingkungan yang berkelanjutan.
“Bersama Muslimat NU, mari kita bangun kapasitas dan peradaban lingkungan sebagaimana Undang-undang Dasar 1945,” ujarnya.