Nasional

Ngaji Ramadhan, Gus Ulil Bedah Kitab Jawahirul Qur'an Karya Imam Al-Ghazali

Sabtu, 8 Februari 2025 | 14:03 WIB

Ngaji Ramadhan, Gus Ulil Bedah Kitab Jawahirul Qur'an Karya Imam Al-Ghazali

Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

 

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla akan membedah kitab Jawahirul Qur'an karya Imam Al-Ghazali untuk menjadi materi pada Ngaji Ramadhan 1446 H.

 

"Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, di bulan puasa besok saya membaca kitab Imam Ghazali yang lain, yaitu Jawahir al-Qur'an. Ini adalah kitab yang unik karena akan membawa kita menyelam ke dalam rahasia-rahasia Qur'an dan menjumputi mutiara (jawahir) dari kedalaman samudera Qur'an," ujar Gus Ulil lewat Facebooknya dikutip NU Online, Sabtu (8/2/2025).

 

Gus Ulil juga menjelaskan tentang pasanan. Ia menjelaskan bahwa pasanan adalah tradisi ngaji di pesantren selama bulan Ramadhan. Pasa, lanjutnya, dalam bahasa Jawa berarti puasa; pasanan adalah melakukan kegiatan selama bulan puasa.

 

"Sebetulnya, tidur di bulan puasa pun, secara lughatan bisa disebut pasanan, karena pada dasarnya tidur adalah kegiatan pula, walau orang yang tidur tampak tidak berkegiatan. Hanya saja, pasanan, secara isthilahan atau terminologis, artinya adalah ngaji di bulan puasa," ujarnya.

 

Dalam pasanan, lanjut Gus Ulil, para kiai di pesantren-pesantren NU akan membaca kitab-kitab klasik yang kadang ada juga yang membaca kitab modern, meski agak jarang, dengan berbahasa Arab yang disebut Kitab Kuning. 

 

"Pengajian pasanan berlangsung mulai dari habis subuh sampai tengah malam, dan hanya diselingi dengan kegiatan shalat fardhu, buka puasa, dan shalat tarawih. Di bulan puasa inilah para santri biasanya berburu barakah (tabarrukan; seeking spiritual blessing) dengan ngaji kitab-kitab tertentu ke kiai-kiai senior," jelasnya.

 

Kegiatan pasanan ini, kata Gus Ulil, akan berujung dengan penutupan kitab yang dikaji, atau disebut dengan khataman balahan. Ia menerangkan bahwa pasanan biasanya akan dimulai pada tanggal 1-20 Ramadhan. 

 

"Jika kitab yang hendak dibaca kiai cukup tebal seperti Sahih Bukhari, misalnya, biasanya ngaji pasanan dimulai dari pertengahan bulan Syaban (bulan sebelum Ramadan dalam penanggalan hijriyah). Jika kitab yang dibaca tipis, seperti nazam Burdah yang menjadi rutinan pasanan Kiai Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, khataman bisa lebih awal, misalnya 10 Ramadhan," ujarnya.

 

Jika tertarik untuk mengikuti ngaji pasanan kitab ini, Gus Ulil mempersilakan agar segera memesan kitab dari dua orang penyedia kitab, yaitu:

 

1. Idham Kholid (081219984556)

3. Rizal Mubit (082141221797)

 

"Jika memungkinkan, pesan yang edisi Darul Minhaj," tandas Gus Ulil.