Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU terus berkomitmen untuk membantu meringankan beban warga Palestina yang sedang dalam kesusahan. Melalui Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yordania, lembaga filantropi resmi milik NU ini menyalurkan bantuan kepada anak-anak Palestina di tempat pengungsian, di daerah Jerash.
Dewan Penasihat NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat menuturkan, bantuan yang diberikan itu berupa perlengkapan sekolah dan sembako. Kemudian foto anak-anak Palestina yang sedang memegang dan memeluk bantuan itu tersebar di lini masa media sosial.
“Itu adalah foto-foto pemberian School Kit kepada anak-anak di pengungsian Palestina yang dilakukan oleh teman-teman PCINU Yordania, menyampaikan donasi dari masyarakat Indonesia yang diinisiasi NU Care-LAZISNU,” tutur Sudrajat kepada NU Online, melalui pesan singkat, Selasa (25/5).
Sebelumnya, dalam sebuah tayangan galawicara Jurnal Akhir Pekan di TV9, Sudrajat menegaskan bahwa NU Care-LAZISNU sudah sejak lama melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat langsung kepada masyarakat Palestina.
“Kita sudah lama melakukan kerja-kerja sosial di Palestina. Misalnya, beberapa tahun lalu PBNU memberikan bantuan genset, beasiswa, dan saya berharap mudah-mudahan UNUSIA tahun ini ada beasiswa buat orang-orang Palestina kuliah Islam Nusantara. Biar mereka punya khazanah baru tentang Islam yang sangat local wisdom ini,” terangnya.
Kemudian, NU Care-LAZISNU memberikan bantuan kesehatan. Saat ini, kata Sudrajat, pihaknya sedang menjalin kerja sama dengan lembaga terkait yang resmi di Indonesia untuk membangun rumah sakit (RS) Hebron di dekat Masjid Al-Aqsa.
“Dalam waktu dekat ini, kita sedang berkoordinasi dengan PCINU di perbatasan, seperti di Yordania dan Mesir. Kita akan melakukan masuk langsung untuk melakukan donasi-donasi kemanusiaan yang sifatnya dibutuhkan,” katanya.
Ia menegaskan, kegiatan kemanusiaan yang dilakukan NU Care-LAZISNU bukan baru-baru ini dilakukan, tetapi sudah sejak lama. Sebab bantuan kepada Palestina yang diberikan merupakan wujud dari mematuhi sikap NU sejak Muktamar di Menes, Banten, pada 1938 silam.
“Kami melihat perseteruan antara Palestina dan Israel sebagai konflik kemanusiaan yang tidak masuk pada kegiatan politiknya. Kalau bicara kemanusiaan, semua perspektifnya sama, jangan sampai ada korban atau hal-hal yang sifatnya bisa memperkeruh suasana,” tegasnya.
Dalam konteks kampanye kemanusiaan, Sudrajat mengajak semua pihak agar mampu menjadi dan menciptakan solusi alternatif melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Donasi yang digalang oleh NU Care-LAZISNU tersisa 83 hari lagi dan bisa diakses pada tautan www.nucare.id/program/pedulipalestina.
“Karena itu juga, dalam konteks kampanye kemanusiaan ini, kami lebih kepada moderasi pemikirannya. Artinya tidak memperkeruh untuk menambah keguncangan-keguncangan. Sebaiknya kita menjadi solusi alternatif untuk mempertemukan dua sisi yang berbeda melalui kegiatan kemanusiaan,” pungkasnya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad