Peserta aksi pro-Palestina di New York menyerukan penghentian pendudukan Israel. (Stephanie Keith/Getty Images/AFP via Aljazeera)
A Muchlishon Rochmat
Penulis
Jakarta, NU Online
Aksi solidaritas pro-Palestina digelar di sejumlah negara selama beberapa hari terakhir menyusul konflik 11 hari antara Israel dan Palestina. Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah masing-masing untuk menjatuhkan sanksi dan mengembargo militer untuk memutus pasokan senjata ke Israel.
Di Amerika Serikat (AS), lebih dari seribu warga AS dengan latar belakang yang beragam menggelar aksi demonstrasi pusat kota Philadelphia, New York, dan lainnya. Mereka menuntut kemerdekaan Palestina dan mencela dukungan AS untuk Israel.
Diberitakan Arab News, Senin (24/5), di luar Balai Kota Philadelphia mereka menyerukan slogan-slogan terkait dengan diakhirinya aktivitas pendudukan dan pemukiman Israel dan pembentukan negara Palestina merdeka.
Ribuan orang pro-Palestina di Inggris pada Sabtu (22/5) juga menggelar unjuk rasa di Ibu Kota London dan beberapa kota lainnya untuk memprotes serangan udara Israel di Jalur Gaza dalam konflik dengan Hamas.
Mereka menyerukan agar Israel disanksi. Beberapa di antara mereka membawa bendera Palestina dan spanduk-spanduk bertuliskan ‘Bebaskan Palestina’, ‘Hentikan pengeboman Gaza’, dan ‘Sanksi Israel’.
Hal yang sama juga terjadi di Kota Paris dan beberapa kota Prancis lainnya seperti Lyon, Strasbourg, Lille, Toulouse, serta Montpellier. Presiden Asosiasi Solidaritas Palestina-Prancis yang mengorganisir unjuk rasa di kota-kota Prancis, Bertrand Heilbronn, menilai, gencatan senjata antara Israel dan Hamas tidak akan menyelesaikan persoalan yang terjadi. Menurutnya, konflik itu menyangkut banyak pihak yang terikat pada nilai-nilai keadilan dan hukum.
Di tengah aksi, seperti dilaporkan Channel News Asia, Ahad (23/5), para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti ‘Kami semua adalah orang Palestina’, ‘Pembunuh Israel, kaki tangan Macron’, dan ‘Palestina akan hidup, Palestina akan menang.’
Dilaporkan ada sekitar 4.000 orang yang mengikuti aksi protes di Paris, sekitar 1.100 orang di Lyon, sekitar 1.000 orang di Lille, dan lainnya.
Selain itu, aksi solidaritas juga terjadi Spanyol, Italia, Jerman, Iran, Somalia, Australia, Libya, Bosnia dan Gerzegovina, Afrika Selatan, Pakistan, Indonesia, dan lainnya.
Sebagaimana diketahui, setelah 11 hari berkonflik, Israel dan Hamas di Jalur Gaza sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada Jumat (21/5). Dilansir laman Aljazeera, Konflik tersebut menyebabkan 244 orang meninggal dunia. Sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak meninggal setelah terkena serangan udara Israel di Jalur Gaza. Di samping itu, banyak rumah, gedung, dan bangunan lainnya yang hancur akibat konflik 11 hari tersebut.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua