NU Peduli Salurkan Bantuan Sembako kepada Pengungsi Erupsi Lewotobi
Ahad, 1 Desember 2024 | 09:00 WIB
Ilustrasi bantuan bagi penyintas bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT. (Foto: istimewa)
Lewotobi, NU Online
NU Peduli kembali menyalurkan Bantuan Sembako bagi warga korban Erupsi bencana Lewotobi Laki-laki, di Posko Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu (30/11/2024).
Tidak hanya makanan, NU Peduli juga menyalurkan bantuan suplemen dan pakaian sekolah untuk anak SD, SMP dan SMA, keperluan perempuan dan popok bayi.
Penyaluran bantuan ini adalah hasil kerja sama NU Care – Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdalatul Ulama (LPBI NU).
Secara Simbolis, bantuan tersebut diserahkan Ketua LPBINU NTT Ajhar Jowe kepada Safrudin, warga pengungsi bencana meletusnya Gunung Lewotobi, dan pengawal Posko dan Kepolisian Polsek Titehena Kabupaten Flores Timur.
Mewakili NU Peduli Kemanusiaan, Ajhar Jowe mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian NU terhadap musibah sesama warga negara. “Melalui lembaga khusus yang mengelola dan mendistribukan (bantuan), NU Peduli menyentuh ke seluruh Nusantara, termasuk kejadian bencana di beberapa Negara mana pun” kata Ajhar.
"Hari ini kami menyalurkan bantuan kepada warga erupsi bagian dari lanjutan dukungan dari NU pasca bencana awal," lanjutnya.
Sebelumnya, kerja sama lembaga-lembaga dan badan otonom NU di NTT bahu-membahu untuk membantu masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi pada awal erupsi. "Karena bersifat darurat sehingga semua lembaga NU bergerak masing-masing. Hari ini NU Peduli terus menyalurkan kembali untuk keberlangsungan warga masyarakat di beberapa posko pengungsi," katanya.
Mengingat warga pengungsi memasuki hari raya Natal, mereka butuh sentuhan semua pihak agar semua kebutuhan warga pengungsi teratasi dan mereka bisa terbawa suasana-suasana ketika menjelang hari raya mereka. “Hal ini yang terus kita pikirkan bersama,” ungkap Ajhar.
Sementara itu, Safrudin, penerima bantuan, menyampaikan terima kasih atas dukungan bantuan dari NU Peduli. “Terima kasih kami sampaikan kepada kepada NU Peduli sudah ambil bagian,” katanya.
Menurut Safrudin, posko tempat dia tinggal dipisah dari lokasi posko induk. Pemisahan ini dilakukan karena di penampungan besar semua tenda terisi warga Pengungsi.
"Kami terkendala untuk melakukan ibadah shalat, sehingga di sini ada lahan kami bisa mendirikan mushalla sederhana untuk melaksanakan shalat lima waktu dan shalat Jumat," ujarnya.
"Dan ada aktivitas lain kami mencoba untuk menghilangkan stres kami karena kami belum bisa melakukan aktivitas di kebun atau berternak," pungkasnya.
Tak banyak yang bisa masyarakat lakukan di tenda pengungsian. Mereka ingin lekas kembali ke rumah atau cepat direlokasi untuk melanjutkan kehidupan.