PBNU Bentuk Satgas Bencana untuk Korban Gempa di Pasaman Barat
Jumat, 25 Februari 2022 | 18:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menunjuk sejumlah pengurus harian di PBNU untuk melakukan mitigasi atas bencana gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Gus Yahya meminta tim satgas bencana ini untuk turun di lokasi bencana per hari ini, Jumat (25/2/2022).
“PBNU telah membentuk gugus tugas untuk segera bekerja dan bergerak ikut membantu penangulangan dampak dan korban di Sumbar,” kata Gus Yahya di ruang kerjanya, Gedung PBNU Lantai 2, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jumat (25/2) siang.
Satuan tugas bencana untuk Pasaman Barat ini terdiri atas Koordinator satgas Sulaiman Tanjung (Wakil Sekretaris Jenderal PBNU), Sekretaris satgas Rahmat Hidayat Pulungan (Wakil Sekretaris Jenderal PBNU), anggota Ahmad Sudrajat (A’wan PBNU), anggota Nuruzzaman (Wakil Bendahara Umum PBNU), dan anggota Syamsul Arifin (Staf Ketua Umum PBNU).
“Hari ini juga gugus tugas bergerak ke Pasaman Barat dan Timur untuk melakukan langkah-langkah penanganan dampak bencana memeriksa kebutuhan warga dan sesegera mungkin mengatur langkah-langkah penanggulangan,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya menugasi tim satgas bencana untuk melakukan pengiriman logistik dan melakukan mobilisasi tenaga relawan ke daerah terdampak. “Korbannya juga masjid dan pesantren,” kata Gus Yahya.
Sebagaimana dikabarkan, gempa beruntun terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Gempa ini merenggut sedikitnya lima orang warga asal Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
Gempa beruntun terjadi pada pukul 08.35 WIB. Titik lokasi gempa terletak pada 18 kilometer timur laut Pasaman Barat dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa beruntun yang terjadi dalam waktu selisih 4 menit berkekuatan magnitudo 5,2 dan magnitudo 6,1.
Pihak BMKG mengatakan, gempa di Sumatera Barat ini tidak berpotensi pada tsunami. Guncangan gempa ini juga terasa kuat di beberapa daerah, yaitu Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Agam, hingga Kota Padang.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Syakir NF