Nasional

PBNU dan Menteri Wakaf Suriah Jajaki Kerja Sama Bidang Pendidikan, Keagamaan, hingga Kebudayaan

Kamis, 30 Oktober 2025 | 16:30 WIB

PBNU dan Menteri Wakaf Suriah Jajaki Kerja Sama Bidang Pendidikan, Keagamaan, hingga Kebudayaan

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Menteri Wakaf Suriah Moh. Abo Al-Kheir Chukri di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (30/10/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan Menteri Wakaf Suriah, Moh. Abo Al-Kheir Chukri di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).


Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas peluang kerja sama strategis antara Indonesia dan Suriah di berbagai bidang, terutama pendidikan, kebudayaan, ekonomi, dan nilai-nilai keagamaan.


Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Ahmad Ginanjar Syaban menyampaikan bahwa Gus Yahya menyambut baik kunjungan tersebut.


“Dalam kunjungan tersebut, Menteri Wakaf Suriah mengatakan rasa bahagianya bisa datang ke PBNU dan bertemu dengan Gus Yahya sekaligus membicarakan rencana kerja sama strategis ke depan,” ujarnya.


Menurut Ginanjar, Menteri Wakaf Suriah menilai Nahdlatul Ulama sebagai institusi keagamaan penting yang dapat menjadi mitra strategis dalam meneguhkan nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, perdamaian, serta penguatan ajaran Islam yang moderat.


Pemerintah Suriah, lanjutnya, menjadikan tiga negara sebagai prioritas kerja sama dunia Islam, yakni Turki, Indonesia, dan satu negara lainnya.


Dalam kesempatan itu, Menteri Wakaf Suriah juga menyampaikan kesan positif terhadap Indonesia, khususnya terhadap para pelajar asal Indonesia yang menempuh pendidikan di berbagai lembaga keagamaan di Suriah.


“Menteri Wakaf Suriah mengatakan Indonesia memiliki kesan yang sangat baik, utamanya para pelajar yang belajar dan mengaji di beberapa institusi agama Islam yang ada di Suriah. Setelah (mereka) pulang, (mereka) mengabdi terhadap negara, agama termasuk aktif di NU, ada Gus Taj Yasin Maimun,” ungkapnya.


Selain itu, Menteri Wakaf Suriah juga mengundang Ketua Umum PBNU beserta jajaran untuk melakukan kunjungan balasan ke Suriah.


Ginanjar berharap kerja sama kedua negara dapat berkembang lebih luas, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga dalam sektor kebudayaan, bisnis, pendidikan, dan ekonomi.


Menteri Wakaf Suriah, Moh. Abo Al-Kheir Chukri yang turut didampingi sejumlah tokoh agama terkemuka, di antaranya Cendekiawan Damaskus Syekh Mohamad Dib Rajab dan Mufti Damaskus Syekh Abdul Fattah Al-Bizem.


“Saya tadi bertemu dengan Ketua Umum PBNU dengan nuansa yang baru Suriah Merdeka," ujar Abo Al-Kheir.


Ia menyampaikan bahwa pihaknya berencana memperkuat pertukaran pelajar dan pengiriman santri antara kedua negara.


"Bagaimana ini ke depannya kita menstimulus pengiriman santri maupun mahasiswa, ataupun pertukaran pelajar. Ke depannya Indonesia dengan Suriah akan semakin baik hubungannya," katanya.


Ia menjelaskan bahwa di negaranya terdapat keragaman mazhab seperti Hanafi dan Syafi’i, serta di beberapa wilayah juga berkembang Mazhab Maliki dan Hambali.


“Yang terpenting adalah kita mengakomodasi semua mazhab, semua itu bersumber dari Nabi Muhammad saw. Saya kira kita bersinkronisasi, kita semakin dewasa dalam bermahzab dalam memahami mazhab tertentu, kita akan semakin dewasa, semakin bijak," ucapnya.