Gus Yahya Tegaskan Krisis di Suriah Jadi Perhatian Besar Indonesia
Selasa, 15 Maret 2022 | 08:00 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Dubes Suriah untuk Indonesia, Abdul Munim Annan. (Foto: NU Online/Syakir NF)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa apa yang terjadi di Suriah selama ini menjadi perhatian besar masyarakat Indonesia, khususnya warga NU.
“Selama ini yang terjadi di Suriah menjadi perhatian besar di sini,” ujar Gus Yahya, sapaan akrabnya, kepada Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Munim Annan saat berkunjung ke kantor PBNU di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (14/3/2022).
Sebab, kata Gus Yahya, Suriah sangat dekat di hati masyarakat Indonesia karena imannya yang sama. “Kita sampaikan bahwa Suriah karena iman kita sangat dekat di hati kita semua Nahdliyin di Indonesia,” lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Bukan hanya itu saja, kedekatan Suriah dengan Indonesia, khususnya NU juga karena sanad keilmuan yang terhubung. Banyak ulama Indonesia yang menempuh studi di Suriah, belajar dan mengaji langsung kepada para ulama di tanah yang diberkati itu.
“Karena Suriah adalah tanah yang diberkati dan masyarakat Suriah khususnya para ulamanya terhubung langsung dengan ulama kita. Banyak ulama kita belajar dari ulama Suriah mengambil sanad ilmu,” lanjutnya.
Saat menyebut tanah diberkati, Gus Yahya menyitir sebuah hadits Rasulullah saw mendoakan wilayah tersebut. Mendengar nama Nabi Muhammad saw disebut, Munim langsung bershalawat untuknya.
Oleh karena itu, Gus Yahya menegaskan bahwa Indonesia dan NU sebisa mungkin mencarikan jalan keluar untuk masa depan lebih baik bagi Suriah.
“Untuk itu kita harus terus bersikap objektif dan jujur dalam melihat masalah dan selalu berpihak pada nasib kemanusiaan rakyat Suriah,” katanya.
Dalam hal ini, Gus Yahya berdoa agar pertolongan Allah swt dapat hadir untuk mendapatkan jalan keluar yang diharapkan.
“Semoga kita semua mendapatkan pertolongan Allah swt sehingga masalah yang hari ini kita hadapi bisa mendapatkan jalan keluar,” harapnya yang lekas-lekas disambut amin oleh Munim.
“Semoga kita semua mendapatkan masa depan mulia bagi peradaban kita semua,” pungkas kiai kelahiran Rembang 56 tahun yang lalu itu.
Sementara itu, Dubes Munim menegaskan bahwa kepedulian NU dan Indonesia terhadap bangsa Suriah sangat penting. Sebab, menurutnya, Indonesia dan NU merupakan negara dan kelompok sosial yang berhasil membangun stabilitas.
Karenanya, ia tertarik untuk menjalin hubungan lebih serius dengan NU dalam mempromosikan moderasi dan toleransi. Terlebih, Gus Yahya sebagaimana yang ia ketahui, aktif dalam mengampanyekan prinsip-prinsip universal, seperti kemanusiaan.
Ia juga mengaku tengah dan terus mempelajari Islam Nusantara sebagai sebuah wacana strategis dalam mengampanyekan prinsip-prinsip universal dan nilai-nilai Islam. Menurutnya, hal itu sangat penting dan bermanfaat.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua