PBNU Gelar Istighotsah dan Tahlil untuk Korban Pesawat Sriwijaya SJ 182
Ahad, 10 Januari 2021 | 13:15 WIB
Melalui istighotsah para keluarga korban juga diharapkan senantiasa diberikan ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT dalam menghadapi musibah ini.
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Dakwah PBNU menggelar Istighotsah dan Tahlil untuk para korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya SJ 182, Ahad (10/1). Istighotsah dan Tahlil yang dilaksanakan virtual dan disiarkan langsung di Youtube Channel 164 ini ditujukan untuk mendoakan para korban kecelakaan pesawat yang terjadi pada Sabtu (9/1).
Ketua Aswaja Center PBNU KH Misbahul Munir yang mengimami istighotsah tersebut mengatakan bahwa korban kecelakaan pesawat ini merupakan muslim yang meninggal dalam keadaan syahid akhirat. Banyak keterangan yang menyebutkan bahwa seorang muslim yang meninggal mendadak seperti tercebur di laut maka termasuk meninggal dalam keadaan syahid.
Melalui Istighotsah ini lanjut Kiai Misbah, para keluarga korban juga diharapkan senantiasa diberikan ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT dalam menghadapi musibah ini. Ia juga berharap para petugas di lapangan yang melakukan evakuasi korban dan pesawat diberi kekuatan oleh Allah dan mampu bekerja dengan baik agar permasalahan kecelakaan ini bisa ditangani dengan baik.
“Insyaallah kalau kita peduli kepada orang yang sudah wafat, ketika kita mati, orang lain pun akan peduli dengan kita,” jelasnya.
Kiai Misbah menambahkan bahwa bacaan istighotsah, Yasin, dan tahlil yang dibaca pada kegiatan tersebut sejatinya adalah amal dari mayit korban kecelakan Pesawat Sriwijaya SJ 182. Karena doa yang dipanjatkan oleh orang yang masih hidup merupakan buah dari kebaikan yang dilakukan orang meninggal semasa hidupnya.
“Kenapa kita digerakkan hatinya rela membaca doa. Saudara bukan kenal nggak. Kenapa? (Karena) ini adalah amal dari mereka almarhum dan almarhumah,” jelas Kiai Misbah.
Mengutip hadit Nabi Muhammad SAW, Kiai Misbah mengingatkan agar sesama umat Islam harus saling peduli. “Bukan golonganku, orang yang tidak peduli pada saudaranya sesama Muslim. Mari saling membantu,” pungkasnya.
Pesawat Sriwijaya air SJ 182 yang mengalamim kecelakaan merupakan pesawat rute Jakarta-Pontianak. Pesawat hilang kontak empat menit setelah lepas landas pada Sabtu, (9/1), pukul 14.40 WIB. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pesawat hilang dari radar dalam hitungan detik.
Sebelum dinyatakan kehilangan kontak, pilot sempat meminta naik ke ketinggian 29.000 kaki. Dalam penerbangan tersebut, pesawat mengangkut 43 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, 3 penumpang bayi, dan 12 kru pesawat. Posisi terakhir, pesawat diketahui berada di atas Kepulauan Seribu.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan