PBNU Imbau Nahdliyin Shalat Ghaib-Tahlilan untuk Tokoh NU dan Warga Cianjur
Kamis, 24 November 2022 | 19:30 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau seluruh pengurus dan warga NU dapat melaksanakan shalat ghaib dan tahlil untuk tokoh-tokoh NU yang wafat dan warga Cianjur yang wafat akibat gempa bumi.
Hal itu disampaikan melalui Surat Nomor 312/PB.03/B.I.03.47/912022 perihal Imbauan Shalat Ghaib dan Tahlil yang ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf di Jakarta pada 24 November 2022.
Melalui surat tersebut, PBNU menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Rais Syuriyah PBNU Ajengan KH Abun Bunyamin Ruhiat yang wafat pada Sabtu, 19 November 2022, Pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU H Budi Syahbudin yang wafat pada Jumat, 18 November 2022, dan warga Cianjur yang wafat akibat gempa yang berpusat di Cianjur pada Senin, 21 November 2022, siang.
“Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan bela sungkawa mendalam atas timbulnya 272 korban meninggal dunia dalam bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, pada tanggal 21 November 2022 M, teriring doa semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni segala salah dan khilaf mereka serta menerima semua amal kebaikan mereka selama hidup,” demikian bunyi surat tersebut.
“Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga menyampaikan bela sungkawa mendalam atas wafatnya beberapa tokoh Nahdlatul Ulama, teriring doa semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengampuni segala salah dan khilaf mereka serta menerima semua amal kebaikan mereka selama hidup,” lanjut surat tersebut.
Oleh karena itu, PBNU mengimbau seluruh pengurus dan warga NU agar melaksanakan shalat ghaib untuk mereka.
“Berkenaan dengan hal tersebut Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengimbau kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Indonesia serta Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama agar menyelenggarakan shalat ghaib dan tahlil setelah pelaksanaan salat Jumat bersama seluruh warga Nahdlatul Ulama di wilayah masing-masing,” demikian bunyi surat itu.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori