Nasional

Peran Ulama Sangat Penting Dalam Menjalankan Ajaran Agama

Rabu, 2 Mei 2012 | 12:19 WIB

Padang, NU Online
Berbagai persoalan yang terus berkembang yang tidak saja menguntungkan bagi kelangsungan  hidup umat, tapi sekaligus merugikan sangat menuntut peran ulama. Peran tersebut sangat penting artinya bagi umat dalam menjalankan ajaran agama yang dianut dan diyakininya.<>

Ketua PBNU Prof. Maidir Harun mengungkapkan hal itu pada seminar Peran Ulama Dalam Pembinaan Umat yang digelar PW NU Sumatera Barat, Rabu (2/5/2012) di asrama Haji  Padang. 

Selain Maidir, tampil sebagai narasumber Kepala Kementerian Agama Sumatera Barat Drs.Ismail Usman, Direktur Binmas Polda Sumatera Barat Kombes  Imron Korry dan moderator Wakil Ketua PWNU Sumbar Ahmad Wira.

Menurut Maidir, tantangan umat ke depan makin kompleks dan rumit. Diantaranya adalah kerukunan umat beragama. Baik kerukunan internal umat Islam, maupun antar umat agama. Di Indonesia belakangan ini sering terjadi gesekan sehingga dapat mengganggu kerukunan tersebut.

“Tak bisa dibantah, Indonesia memiliki perbedaan baik agama, suku, etnis maupun budaya. Namun jangan sampai perbedaan tersebut dibesar-besarkan sehingga terganggunya kerukunan kehidupan umat di tengah-tengah masyarakat. Apalagi jika diboncengi oleh pihak ketiga yang memiliki tujuan untuk melemahkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia,” tambah Maidir mantan Rektor IAIN Imam Bonjol Padang ini.

Ditambahkan, Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar selalu menekankan sikap tasamuh, saling memahami adanya perbedaan. Sehingga dengan saling memahami adanya perbedaan tersebut, NU dapat bekerjasama dengan berbagai pihak. Tak heran jika saat ini, berbagai negara di dunia menarik perhatian terhadap NU dan melakukan kerjasama dengan NU.

Masalah kemiskinan yang dialami umat di Indonesia juga salah satu persoalan yang memunculkan masalah baru. Lebih dari 30 juta penduduk Indonesia dikategorikan sangat miskin. Sebanyak 60 juta jiwa juga dinyatakan sebagai penduduk tergolong miskin. Sebagian besar dari penduduk miskin tersebut adalah warga NU yang banyak tinggal di pedesaan.

“Tantangan yang tak kalah hebatnya menghantam Indonesia saat ini adalah berkembang pesatnya paham-paham keagamaan yang diimpor dari luar negara Indonesia. Paham impor tersebut banyak yang tidak sejalan dengan paham dan keyakinan umat yang sudah tumbuh berkembang sejak lama. Akibatnya  tentu memunculkan gesekan-gesekan dengan di tengah masyarakat. Disinilah peran ulama dirasakan penting,” kata Maidir menambahkan.

Seminar diikuti sekitar 200 orang dari PCNU se-kabupaten/kota di Sumbar, Kepala Kemenag, PWNU Sumbar, lembaga, lajnah, badan otonom dan penyuluh agama. 




Redaktur      : Syaifullah Amin 

Kontributor : Bagindo Armaidi Tanjung 


Terkait