Pesantren Al-Ma'mur Tangerang, Finalis Kompetisi Sepak Bola Liga Santri 2019
Jumat, 8 November 2019 | 04:00 WIB
Caption: Engkos Kosasih (bertopi) dengan para anak didiknya, tim sepak bola Al-Ma'mur (foto: NU Online)
Pesantren Al-Ma'mur didirikan oleh Abah Munggah di Tangerang, Banten pada 2004. Namun, cikal-bakal dan aktivitas pengajiannya sudah berlangsung sejak tahun 70-an. Ia memang bercita-cita mendirikan pondok pesantren. Karena itu, putra-putrinya dikirim ke pondok pesantren seperti Cipasung, Tasikmalaya, Darul Qolam Banten, hingga Al-Azhar, Mesir.
Saat ini, pesantren yang diasuh anak dan menantu Abah Munggah ini, yakni KH Athoullah KH Nurhadi, memiliki sekitar 400 santri putra-putri yang berada di jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama, dan Madrasah Aliyah. Santri-santri rata-rata berasal dari Tangerang dan sekitarnya.
Pesantren ini memadukan kurikulum pesantren salafi dengan modern. Meski memiliki lembaga pendidikan formal, pengajian kitab-kitab kuning tetap berlangsung.
Pesantren ini berupaya memfasilitasi minat dan bakat para santri, misalnya dalam bidang olah raga. Dalam seminggu sekali, bahkan dua kali, para santrinya diperbolehkan bermain sepak bola. Biasanya di hari Jumat dan Minggu.
Kebetulan, salah seorang putra Abah Munggah yang turut serta mengelola pesantren, yakni Engkos Kosasih memiliki kegemaran bermain bola juga. Bahkan ia merupakan mantan pemain junior Persita Tangerang. Skillnya dalam bermain sepak bola ia tularkan kepada para santri yang berminat dengan membentuk tim sepak bola.
Ketika ada Liga Santri Nusantara yang digelar Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama sejak 2015, tim sepak bola Al-Ma'mur mencoba mengikutinya, mulai tahun 2017. Namun, mereka gagal lolos di seri regional. Mereka mencoba lagi di musim 2018. Namun untung belum juga didapat. Tahun ini, prestasinya menanjak. Selain lolos seri regional, mereka lolos seri nasional. Bahkan kini berada di puncak. Satu langkah lagi akan menjadi juara, jika mengalahkan lawannya, Nur Iman FC, kesebelasan yang memiliki tradisi masuk di seri nasional. Bahkan pernah juara pertama di musim 2016.
"Secara keseluruhan anak-anak siap walaupun dengan jadwal padatl dan ketat," ungkap Engkos Kosasih, sang pelatih Al-Ma'mur di Sekretariat Liga Santri Nusantara di Kompleks Yayasan Dharma Bhakti Sosial Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11) ketika ditanya kondisi para pemainnya.
Menurut dia, di antara pemainnya ada yang cedera dan kelelahan. Namun, kondisi lawannya juga mestinya sama karena mendapatkan jadwal yang padat juga. Bahkan Al-Ma'mur sedikit lebih untung karena di babak penyisihan, masuk ke dalam grup dengan jumlah tim yang lebih sedikit sehingga bertanding pun berkurang dibanding lawannya.
"Tapi kami menyediakan strategi untuk pertandingan final. Strategi khusus, ada. Yang jelas ada. Di lapangan kita lihat bersama," katanya ketika diceritakan bahwa lawannya merupakan tim yang berpengalaman di liga ini. "Kami menganggap semua tim sama. Saya menyiapkan strategi. Anak-anak kita tekankan fokus dan konsisten. Target kita juara," pungkasnya.
Pewarta: Abdullah Alawi