Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj dan Ketua LP Ma'arif PBNU, KH Arifin Junaidi berfoto bersama sesuai Pembukaan Mukernas Sako Pramuka LP Maarif NU di Jakarta Pusat, Jumat (30/8). (Foto: NU Online/Nurdin)
Sekretaris Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Didik Suhardi mengatakan pramuka menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai toleransi, dan nilai-nilai kebersamaan. Didik optimis Gerakan Pramuka bisa memunculkan toleransi yang tinggi dan pengetahuan yang baik tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Dengan Pramuka diharapkan muncul toleransinya yang tinggi dan wawasannya yang bagus tentang NKRI,” kata Sekjen Kemendikbud RI saat ditemui NU Online seusai mengisi kegiatan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Satuan Komunitas Pramuka LP Ma’arif NU di Rivoli Hotel di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8)
Ia berharap Pramuka yang dikembangkan di sekolah tidak hanya fokus pada kegiatan yang mengembangkan pengetahuan umum saja. Melainkan, mulai belajar diterjunkan di masyarakat. Hal itu menurut Didik, semata-mata agar peranan Pramuka di masyarakat benar-benar dirasakan.
Kemudian, terkait nasionalisme dan Patriotisme ia meyakini hal itu bukan saja kewajiban pramuka melainkan keharusan bagi seluruh bangsa Indonesia. Tetapi, pengembanganya paling optimal berada di lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah Ma’arif NU di sejumlah daerah.
“Saya kira nasionalisme harus dipunyai oleh semua warga negara. Semua berkewajiban menjaga NKRI,” ucapnya.
Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Pendidikan Ma’arif NU berkomitmen memperkuat Gerakan Pramuka yang moderat. Hal itu dilakukan PBNU dengan menjunjung tinggi komitmen kebangsaan di lingkungan pendidikan.
Ketua LP Ma'arif PBNU, KH Z Arifin Junaidi mengatakan kaderisasi NU yang dilakukannya melalui berbagai kegiatan pramuka kerap disusupi oleh kelompok tertentu melalui simbol bendera HTI. Untuk itu pihaknya memperkuat gerakan kepramukaan melalui sentuhan pramuka yang moderat sebagai gerakan pramuka khas jamiyah Nahdlatul Ulama.
“Tentu saja melalui Mukernas ini akan menjabarkan dasa darma pramuka dan merencananakan kegiatan pramuka yang akan datang. Tentu saja dengan sentuhan pramuka yang moderat sebagai pramukanya jam'iyah NU,” katanya.
Ia menuturkan, Pramuka kini menjadi jalur pengkaderan di lingkungan Nahdlatul Ulama. Tujuannya memperkuat pemahaman kaidah-kaidah kepramukaan dan ke-NU-an, upaya itu semata dilakukannya agar nasionalisme dan pemahaman agama yang ramah di lingkungan pendidikan tetap terjaga.
LP Ma’arif kata dia, harus terus membekali sejak dini pemahaman Pramuka moderat bagi siswa-siswi di Sekolah. Menurut Kiai Arifin hal tersebut dapat diimplementasikan dengan menumbuhkan sikap siaga, penggalang dan penegak.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori