PT Pusri Gelar Kajian Kitab Kuning, Diampu oleh Ketua PWNU Sumsel
Senin, 5 Juni 2023 | 14:00 WIB
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menggelar kegiatan pengajian kitab kuning yang diampu oleh Ketua PWNU Sumatera Selatan, KH Amiruddin Nahrawi atau yang akrab disebut Cak Amir. (Foto: Dok. istimewa)
Jakarta, NU Online
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menggelar kembali kegiatan pengajian kitab kuning. Kajian kitab kuning diampu oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan, KH Amiruddin Nahrawi atau yang akrab disebut Cak Amir.
Kajian yang mengusung tema tentang Menunaikan Ibadah Haji kali ini digelar di Kantor PT Pusri perwakilan Jakarta, Rabu lalu. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh staf PT Pusri Palembang kantor cabang Jakarta.
Dalam pemaparannya, kiai yang akrab disapa Cak Amir ini menyebutkan bahwa haji merupakan rukun Islam kelima yang menyempurnakan daripada rukun Islam lainnya. Ibadah haji terbilang istimewa, karena hanya dapat dilakukan di tanah suci Makkah dan di waktu tertentu, yakni di bulan Dzulhijjah.
Cak Amir menjelaskan, pengambilan tema kajian berbasis pada kebutuhan pengetahuan yang tengah diperlukan masyarakat. “Temanya sesuai kemauan, seperti sekarang menunaikan ibadah haji. Bagaimana cara berhaji yang benar,” kata dia kepada NU Online, Ahad (4/6/2023).
Ia mengatakan, kajian kitab kuning di lingkungan Pusri sudah dimulai sejak setahun belakangan, tepatnya 2022. Semenjak dirinya menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pusri, ia menyempatkan untuk berbagi ilmu agama di lingkungan Pusri.
“Saya coba karena bisa baca kitab, saya mencoba bagaimana ilmu ini supaya tersalur. Jadi kajian kita itu di Pusri sudah satu tahun,” ungkap Ketua PWNU Sumatra Selatan tersebut.
Selain kajian ubudiyah, terdapat ragam tema yang ia angkat pada tiap-tiap kesempatan kajian, termasuk muamalah. “Kadang membahas jual beli, nikah, thaharah, dan tema lainnya yang disesuaikan. Itulah contoh yang saya kaji, menyesuaikan. Keutamaan berguru, berilmu, berkawan, membentuk keluarga sakinah, jadi temanya selalu faktual,” papar Cak Amir.
Adapun kitab yang dikaji meliputi kitab yang saya terangkan ada kitab Irsyadul Ibad, Ta’limul Muta’allim, Safinatun Najah, dan Sullamut Taufiq.
Seperti diketahui, PT Pusri Palembang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan ini memiliki fungsi dalam ketahanan pangan serta kesejahteraan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Cak Amir mengatakan bahwa pihak membesut sejumlah program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan pangan.
Selaku Komisaris, Cak Amir juga kerap mengagendakan kunjungan kerja untuk meninjau langsung kondisi petani-petani di berbagai daerah yang didominasi oleh warga Nahdliyin.
“Saya selalu pergi kunjungan ke Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali dalam rangka kerja sama, karena petani di Indonesia ini 90 persen orang NU,” papar Cak Amir.
Kunjungan langsung kepada mitra binaan Pusri ini ia lakukan untuk memastikan aspirasi yang disampaikan terserap dengan baik dan dapat ditindak lanjuti dengan cepat.
“Karena tahu petani ini banyak dari kalangan NU, saya berkunjung ke daerah-daerah seperti Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Banyuwangi, Situbondo. Jadi, gembira semua itu petani-petani,” ungkapnya.
Ke depannya, lanjut Cak Amir, pihaknya bakal mengadakan pembinaan kelompok tani dan memaksimalkan penebusan pupuk bersubsidi untuk menjaga stabilitas produksi.
“Pusri memberikan yang terbaik untuk para petani, artinya pupuk itu disubsidi kepada petani supaya tidak mahal. Program ke depan ini bagaimana agar petani tidak banyak keluhan kurang pupuk. Artinnya, akan ada pendampingan kepada para petani,” tutup Cak Amir.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Fathoni Ahmad