Nasional

PWNU Jateng dan Jakarta Keluarkan Surat Permohonan Islah untuk PBNU

Rabu, 26 November 2025 | 18:30 WIB

PWNU Jateng dan Jakarta Keluarkan Surat Permohonan Islah untuk PBNU

Ilustrasi gedung PBNU. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) mengeluarkan surat permohonan islah jam'iyyah kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Surat dengan nomor 189PW.02A.I.01.99/14/11/2025 dikeluarkan pada Senin (24/11/2025).


"Kepada jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU untuk mengupayakan islah jam'iyyah untuk menjaga kebesaran marwah jam'iyyah Nahdlatul Ulama sebagaimana diamanatkan dalam Muqaddimah Qanun Asasi Jam'iyyah Nahdlatul Ulama," demikian tulis poin kedua surat tersebut, dikutip NU Online pada Rabu (26/11/2025).


Surat tersebut ditandatangani oleh Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh dan Katib Syuriyah PWNU Jateng H Mohamad Muzamil. PWNU Jateng meminta agar dinamika organisasi di PBNU dapat disikapi secara bijak.


"Dengan ini kami mohon agar tetap berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama, supaya jam'iyyah dapat berjalan sesuai dengan rel dan norma yang telah disepakati," demikian bunyi poin pertama.


PWNU Jateng juga menyerukan agar diupayakan seoptimal mungkin normalisasi pengelolaan administrasi perkumpulan NU.


"Segera menertibkan surat keputusan kepengurusan di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang sempat tertunda, agar roda perkumpulan di tingkat PWNU, PCNU, MWCNU, PRNU, dan PARNU dapat berjalan sebagaimana mestinya," begitu bunyi poin keempat.


Kelima, PWNU Jateng juga memberikan infomrasi kepada seluruh kepengurusan di bawah PBNU untuk senantiasa fokus menggerakan perkumpulan NU dalam rangka melayani warga nahdliyin dan masyarakat pada umumnya.


Selain itu, PWNU DKI Jakarta menerbitkan sebuah risalah sebagai bentuk respons terhadap dinamika yang terjadi di PBNU.


Risalah ini juga sebagai bentuk tanggung jawab organisasi, serta komitmen PWNU DKI Jakarta untuk menjaga marwah jam'iyyah di tengah persoalan yang berkembang.


Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Lukman Hakim Hamid meminta Mustasyar PBNU dan para Masyayikh menjadi mediator islah untuk menyelesaikan persoalan di internal PBNU.


"Kami berharap para kiai sepuh dapat menjadi penengah sehingga persoalan yang tengah terjadi di tubuh PBNU dapat segera kembali kondusif," ujar Kiai Lukman, dikutip NU Online Jakarta.


Berikut bunyi lengkap risalah rapat harian syuriyah dan tanfidziyah PWNU DKI Jakarta:


Pertama, PWNU DKI Jakarta tidak berada dalam posisi menghakimi, menilai dan atau turut serta dalam membenarkan dan atau menyalahkan terhadap apa yang tengah terjadi di lingkungan kepengurusan PBNU.


Kedua, PWNU DKI Jakarta tidak akan mengambil langkah atau tindakan yang dapat memperkeruh terhadap apa yang terjadi di lingkungan kepengurusan PBNU. PWNU DKI Jakarta menyerahkan penyelesaian sepenuhnya kepada PBNU untuk mengambil keputusan terbaik.


Ketiga, PWNU DKI Jakarta akan terus menjalankan kegiatan roda perkumpulan sesuai dengan tugas wewenang dan ruang lingkupnya dalam rangka menjaga marwah organisasi.


Keempat, PWNU DKI Jakarta memohon kepada Mustasyar PBNU dan para Masyayikh untuk menjadi mediator islah dan bila dipandang perlu, PWNU DKI Jakarta bersedia menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.


Kelima, PWNU DKI Jakarta mengajak warga NU, khususnya di DKI Jakarta, memperbanyak membaca istighotsah, zikir dan amalan batin lainnya sebagai ikhtiar memohon ketenangan, kemaslahatan, dan persatuan.