Surabaya, NU Online

Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar pembukaan Kongres Ke-18 di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/02/2025). Kegiatan yang mengusung tema ‘Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian dan Meneduhkan Peradaban’ ini akan dibuka langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto. 

Pantauan di lokasi, sejumlah kader Muslimat NU dari berbagai wilayah mulai memasuki lokasi acara sejak pukul 11.35 WIB. Mereka kompak memakai baju batik hijau khas Muslimat NU. Secara bergiliran mereka antri di meja registrasi peserta di sisi kanan dan kiri pintu masuk. 

Selama proses registrasi peserta dihibur dengan penampilan musik dari SMA NU 1 Gresik Orkestra. Mereka membawakan sejumlah lagu-lagu religi khas Nahdliyin. 

Diketahui, acara ini juga akan dihadiri Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. 

Acara ini diawali dengan penampilan dari paduan suara Pimpinan Cabang Muslimat NU Blitar, Jawa Timur. Mereka membawakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu Syubbanul Wathon, dan mars Muslimat NU.

Selanjutnya, berdasarkan rundown, acara akan dilanjutkan pembacaan Ayat Suci Al-Quran Surat An Nahl 79 oleh 3 Qoriah Hj Ela Kholilah, Siti Habibah, dan Sri Hartati  Permanasari dari Jawa Barat. Kemudian disusul pembacaan doa oleh Prof Dr KH Asep Syaifuddin Chalim. 

Dalam acara tersebut, Pj Gubernur Jawa Timur Bapak Adhy Karyono akan menyampaikan sambutan selamat datang kepada seluruh undangan dan peserta Kongres XVIII Muslimat NU. Disusul sambutan Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa, sekaligus penyerahan dan pemakaian rompi kepada 6 orang relawan Mustika Darling dan Mustika Mesem. 

Di sela itu, akan ada penampilan Tari Saman dari SMP dan SMA Khadijah Surabaya. Serta, penayangan video Inovasi Muslimat NU, yaitu Mustika Darling dan Mustika Mesem. 

Acara akan dilanjutkan dengan Taujihat Rais A’am PBNU KH Miftachul Akhyar. Serta, disusul pengarahan dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang juga secara resmi membuka Kongres XVIII Muslimat NU dengan ditandai penabuhan rebana.

Kontributor: A Habiburrahman