Sambut Grand Syekh Al-Azhar, Ketum PBNU: Selamat Datang di Negeri Ahlussunnah wal Jamaah
Rabu, 10 Juli 2024 | 11:45 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat menyampaikan sambutan dalam pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad Al-Tahyeb, Rabu (10/7/2024) di Pullman Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyambut kedatangan Imam Akbar Al-Azhar, Grand Syekh Ahmad El-Tayeb. Gus Yahya menyampaikan kebanggaannya atas kunjungan Grand Syekh Al-Azhar ke Indonesia, bumi Ahlussunnah wal Jamaah.
“Yang Mulia Imam Akbar Al Azhar Syaikh Dr. Ahmad Al Tayeb, selamat datang di Indonesia, negeri Ahlis Sunnah Wal Jamaah,” ujar Gus Yahya dalam sambutannya pada forum Interfaith and Intercivilizational Reception di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat pada Rabu (10/7/2024).
Ia menekankan bahwa Indonesia telah menerima dan merangkul hidayah Ahlussunnah wal Jamaaah selama seribu tahun dengan keramahan dan terus berkomitmen untuk melestarikan persaudaraan, kesetaraan, dan harmoni di tengah keragaman suku, budaya, dan agama.
Dalam forum penyambutan Grand Syekh Al-Azhar tersebut, hadir Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar, serta para ulama, pengurus jamiyah, dan kader-kader NU.
Gus Yahya menyebut, mereka semua merasa gembira dan berbahagia menyambut kedatangan Syekh Al-Azhar dan rombongan, serta mengapresiasi peran Syekh Al-Tayeb dan Al-Azhar dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian global melalui konsep Islam Wasathiyah atau moderasi Islam.
“Semua bergembira dan berbahagia menyambut kunjungan Syekh Al-Azhar bersama para senior rombongan, dengan penuh rasa terima kasih atas peran Syekh dan Al Azhar dalam menggaungkan nilai-nilai perdamaian global dari arah Dunia Islam, antara lain dengan memperkenalkan wacana tentang Islam Wasathiyah,” jabar Gus Yahya.
Gus Yahya juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Al-Azhar atas jasanya dalam mendidik pelajar-pelajar NU selama lebih dari satu abad. Banyak ulama Azhariyyun yang tersebar di seluruh Indonesia, memberikan bimbingan kepada umat dan berkontribusi dalam lingkungan jam'iyah dan jamaah NU.
“Lebih khusus, Nahdlatul Ulama harus menyatakan ungkapan terima kasih yang tak terperi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa Al Azhar selama lebih satu abad ini dalam mendidik pelajar-pelajar kami dari generasi ke generasi dengan ilmunya para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang ada di Al-Azhar untuk menjadi penyuluh dan pembimbing ummat sehingga ulama Azhariyyun bertebaran di lingkungan jamiyah dan jamaah kami,” ungkapnya.
Untuk memperingati kunjungan ini, PBNU mengundang hampir 300 rektor perguruan tinggi dari lingkungan Nahdlatul Ulama serta lebih dari 1.000 kader NU dari Muslimat NU, Ansor NU, Fatayat NU, para pelajar putra dan putri NU, dan murid-murid Al-Azhar.
Acara ini juga dihadiri oleh pemimpin agama-agama lain di Indonesia, termasuk Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu, bersama perwakilan jemaat mereka masing-masing.
Lebih dari 3.000 titik di seluruh Indonesia mengikuti forum ini secara virtual, sehingga lebih dari 300 ribu orang dapat mendengarkan pesan-pesan Imam Akbar Al-Azhar.
“Ini menunjukkan kecintaan masyarakat Indonesia kepada sosok Imam Akbar Grand Syekh Al-Azhar,” tutupnya.