Satgas NU Peduli Lakukan 'Rapid Test' Corona kepada Imam Masjid dan Guru Ngaji
Kamis, 23 April 2020 | 11:15 WIB
Proses rapid test corona yang dilakukan Satgas NU Peduli kepada imam masjid, tokoh masyarakat, hingga guru ngaji (Foto: NU Online/Wahyu)
Lebih dari 50 peserta yang terdiri dari imam masjid, guru ngaji, marbot, dan pegawai kecamatan datang secara bergantian dan melakukan rapid test.
Kiai Said menuturkan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19, dengan melakukan rapid test kepada para tokoh masyarakat, yang kerap kali berhubungan, berkomunikasi secara langsung dengan banyak warga masyarakat.
“Kita lakukan rapid test, kepada perwakilan, para tokoh masyarakat, sebagai sampel,” ungkap Kiai Said dalam sambutannya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebut juga menjelaskan bahwa dalam masa wabah ini, masyarakat harus tetap ikhtiar untuk melakukan pencegahan virus Corona.
“Ikhtiar juga perintah Allah. Dapat pahala (jika) kita ikhtiar. Kita juga harus beriman, percaya bahwa Allah melindungi kita. Kita yang ahli shalat minimal, dicuci muka, hidung, mulut. Berwudhu. Tapi jangan diomongkan. Kalau diomongkan jadinya sombong. Simpan dalam hati, dan yakin Allah melindungi kita,” jelasnya.
Dirinya berharap, semua pihak dapat bergotong royong dalam menangani wabah Covid-19 ini.
“Mari bersama-sama bergotong royong. Mudah-mudahan Allah mengangkat bala, wabah ini. Dan terima kasih kepada Satgas NU Peduli yang telah bekerja di 9.000 titik di seluruh Indonesia, dan di Jakarta 200 titik. Satgas NU Peduli ini dikomandoi dokter Syahrizal Syarif (Ketua PBNU Bidang Kesehatan),” imbuh Kiai Said.
Ketua Umum MUI Kecamatan Jagakarsa, Sulaiman Rahimin, yang hadir dan menjadi peserta pada kegiatan itu berharap dalam waktu menjelang puasa ini, masyarakat diberi kesehatan dan keselamatan oleh Allah.
“Dan PBNU memberikan upaya pencegahan, memutus mata rantai Covid-19. Ini kerja keras Nahdlatul Ulama dalam mencegah Covid-19. Mudah-mudahan segala upaya dan usaha mendapatkan pahala dari Allah Swt,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Camat Jagakarsa, Ahmad Ghozali, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat penting, khususnya bagi mereka yang sering berhubungan dengan masyarakat.
“Terima kasih diberikan kesempatan untuk rapid test. Ini sangat penting sekali. Mereka para kiai, para ustadz sering berhubungan dengan masyarakat secara langsung. Sekali lagi terima kasih kepada Kiai Said dan PBNU,” kata Ghozali.
Adapun pada kegiatan tersebut, Satgas NU Peduli bersama tim medis bekerja sama dengan Puskesmas Jagakarsa.
“Mudah-mudahan bantuan, dukungan dari PBNU, kasus (Covid-19) yang ada di Kecamatan Jagakarsa bisa ditekan seminimal mungkin dan tidak ada penyebaran,” ujar Kepala Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, dr Susilowati.
Salah seorang imam masjid yang melakukan rapid test, Sugeng Umardi (50), menyatakan bahwa NU terus melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk mencegah penularan wabah Covid-19.
“Subhanallah, dari pihak NU terus membina masyarakat berkenaan dengan kesehatan, dengan pencegahan penularan wabah Covid-19. Mudah-mudahan wabah Covid-19 ini segera berakhir, agar kita bisa ibadah seperti biasanya,” ungkap Sugeng, yang juga berprofesi sebagai guru ngaji di Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pewarta: Wahyu Noerhadi
Editor: Abdullah Alawi