Semangat Serta Harapan Lansia dan Penyandang Disabilitas di Pemilu 2024
Rabu, 14 Februari 2024 | 21:00 WIB
Johnny Empatty 77th setelah memberikan hak suaranya di TPS 029 di depan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan pada Rabu (14/2/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah berlangsung pada Rabu (14/2/2024). Pemilu berlangsung dari pagi diiringi hujan deras. Pemungutan suara juga sedang berlangsung di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Masyarakat berbondong-bondong datang ke TPS yang telah ditentukan, tak terkecuali lansia dan penyandang disabilitas. Dengan bersemangat, mereka datang dengan mengenakan kursi roda dan tongkat.
Kelompok Petugas Pemilihan Suara (KPPS) mendampingi dan mengarahkan lansia dan penyandang disabilitas dengan baik dan benar.
Menurut Suratman Ketua Tempat Pemungutan Suara (TPS) 027 Manggarai mengatakan bahwa lansia, orang sakit, dan disabilitas didahulukan untuk melakukan pencoblosan.
“Ya kita dahulukuan, mereka bersemangat datang dengan menggunakan kursi roda,“ katanya saat diwawancarai NU Online di Manggarai, Jakarta Selatan pada Rabu (14/2/2024).
Baca Juga
NU dan Pesan Gus Dur Untuk Pemilu 2024
Menurut Suratman, untuk saat ini, belum ada petugas KPPS yang mendatangi langsung atau jemput bola pemilih yang tidak bisa ke TPS langsung.
“Tapi misalnya ada yang dijemput bola ya kita ke sana membawa saksi satu. Itu juga sesuai arahan untuk mendatangi orang-orang yang memang tidak mau datang ke TPS tapi dia mau nyoblos, kecuali yang tidak mau nyoblos,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut Sahuri (81) seorang kakek usai melakukan pencoblosan di TPS 27 Manggarai mengaku diperlakukan baik oleh petugas KPPS.
“Iya tadi saya didahulukan,” katanya sumringah.
Selanjutnya, ia merasa semangat karena bagi Sahuri memberikan hak suara adalah suatu kewajiban bagi warga masyarakagt Indonesia. Ia juga berharap untuk pemimpin yang terpilih kedepan akan lebih baik lagi.
“Iyalah kewajiban, kalau enggak milih nanti golput. Intinya ke depan pemimpin indonesia lebih baik lagi,” ujarnya.
Selain itu Dewi Lesmana (57) seorang penyandang disabilitas mengatakan hal yang sama, selama proses memberikan hak suaranya ia diperlakukan khusus dan baik di TPS.
“Ya lancar, lancar tidak ada kendala, petugas KPPS-nya juga baik-baik, ramah, saya juga didahulukan,” ujarnya.
Ia merasa bahwa memberikan hak suaranya adalah sebuah kewajiban warga negara. Dengan semangatnya walaupun macet dan hujan, ia berangkat dari Lubang Buaya, Jakarta Timur dan ia mendapatkan TPS di Paseban Jakarta Pusat.
“Perjalanan macet, setelah nunggu hujan kita berangkat ke sini sampai sebelum adzan duhur tadi,” katanya.
Terakhir, ia berharap bahwa siapapun yang terpilih menjadi presiden nantinya bisa bersikap adil.
“Semoga adil lah, adil aja udah, “ harapnya.