Soal Ekspor Produk Pertanian, Pemerintah Diminta Perkuat Standar Internasional
Rabu, 4 September 2019 | 09:30 WIB
Dosen Teknologi Agroindustri Universitas Nahdlatul Ulama (Unusia) Jakarta, Adrinoviarini meminta kepada pemerintah untuk terus meningkatkan standar internasional. Permintaan itu merupakan tanggapan atas mulai meningkatnya ekspor pertanian di Indonesia. (Ilustrasi: NU Online)
Dosen Teknologi Agroindustri Universitas Nahdlatul Ulama (Unusia) Jakarta, Adrinoviarini meminta kepada pemerintah untuk terus meningkatkan standar internasional. Permintaan itu merupakan tanggapan atas mulai meningkatnya ekspor pertanian di Indonesia.
Mendapat informasi meningkatnya ekspor pertanian di Indonesia, dia mengaku tidak begitu kaget sebab pertanian di Indonesia memiliki potensi besar dalam hal swasembada pangan dunia. menurutnya, di Indonesia hampir beragam jenis tanaman bisa tumbuh dan dapat dikonsumsi.
Adri menuturkan, seharusnya peningkatan ekspor produk pertanian dari Indonesia ke berbagai negara sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. Penyebabnya, karena sejumlah standar yang dimiliki oleh negara tertentu tidak dipenuhi oleh petani di Indonesia.
“Misalnya, eh kalau buah-buahan ente pengen masuk ke negara kami, buah-buahannya harus A, harus B. Buah-buahannya harus berdiameter 50 cm. Warnanya ijo semburat kuning, tidak boleh pakai pestisida dan sebagainya,” kata Adri kepada NU Online, Rabu (4/9).
Ia menjelaskan, di negara luar standar benar-benar menjadi acuan utama sebagai langkah mendapatkan kualitas terbaik barang ekspor. Problem mengapa tingkat ekspor tidak meningkat terkadang yang menurut standar luar negeri bagus di Indonesia justru dinilai buruk.
“Kendala lain persoalan seperti ini tidak sampai ke petani langsung, sosialisasinya kurang,” katanya.
Seperti diketahui, ekspor produk pertanian di Indonesia semakin meningkat tajam terutama ekspor buah-buahan. Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan), dalam kurun waktu 2014-2018 sektor pertanian mampu menggerakkan perekonomian sebesar Rp 240,8 triliun. Persentasenya meningkat 150,7 persen dibandingkan periode 2009-2013 yang hanya Rp 96,1 triliun.
Sedangkan dilihat dari ukuran produk pertanian yang berhasil di ekspor, tahun 2018 mencapai 42,5 juta ton, jumlah ini meningkat 26,9% dibanding tahun 2013. Sementara untuk periode 2014-2018 total ekspor pertanian Indonesia mencapai 195,7 juta ton atau meningkat sebesar 28,3% dibandingkan total ekspor pertanian pada periode 2009-2013 yang hanya sebesar 152,5 juta ton.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Muchlishon