Workshop Pembicara Publik Unusia Jakarta Latih Cara Tepat Bicara
Selasa, 3 September 2019 | 02:45 WIB
Panitia kegiatan, Rizki Afandi mengatakan workshop bekerjasama dengan Youth Communication Academy (YCA) Yogyakarta juga bermanfaat untuk mengembangkan potensi dalam diri untuk berbicara di depan umum. Selain itu, dengan workshop tersebut dapat mengetahui dan mengaplikasikan cara mengatasi hambatan-hambatan yang dialami ketika sedang berbicara di depan umum.
"Pelatihan ini penting dilakukan karena dalam profesi apa pun, public speaking perlu dilakukan. Nah, workshop ini untuk memaksimalkan pesan yang disampaikan oleh kita kepada orang lain. Dan, yang tak kalah penting adalah bagaimana kita dapat memberikan pengaruh atas apa yang kita sampaikan, karena tidak ada orang sukses yang tidak mampu melakukan public speaking," kata Rizki tentang kegatan yang berlangsung pada Sabtu (31/8) di Aula Unusia, Jalan Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat.
Para peserta selain dari Unusia, juga dari sejumlah kampus lain seperti Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Pamulang (Unpam). Bahkan ada pula peserta yang merupakan karyawan di perusahaan swasta.
Rakimin, salah satu pengajar pada Prodi Psikologi Unusia dalam sambutannya mengatakan, hasil penelitian dari Universitas Harvard menyatakan bahwa 77 persen pengusaha yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi yang baik, lebih sukses dibandingkan dengan yang tidak.
Ia memaparkan, terdapat empat elemen sukses dalam public speaking. Keempatnya adalah dalam keberhasilan berbicara, mental keberanian berbicara berperan sebanyak 70 persen. Kedua, konteks pengetahuan berbicara memiliki porsi sebesar 20 persen.
Keterampilan untuk berbicara seperti intonasi serta power suara hanya berperan sebesar 9 persen.
Di samping empat elemen sukses dalam public speaking, terdapat empat karakter public speaker, yang akan mempengaruhi keberhasilan seseorang saat berbicara di depan umum. Karakter-karakter tersebut adalah, pertama, The Entertainer, yaitu kelompok pembicara yang menghibur. Kedua, The Harmonizer, yaitu para pembicara yang memotivasi.
"Berikutnya, The Debater, yaitu para pembicara yang mengkritisi’ dan The Analyzer, yaitu para pembicara yang menganalisa secara terstruktur," jelasnya.
Workshop yang berlangsung sehari penuh menghadirkan pemateri Ayu. Coach Ayu antara lain menyampaikan belajar tentang NLP dapat menyelaraskan apa yang kita lihat.
Worshop semakin menarik, karena para peserta tidak hanya mendengarkan paparan, tetapi juga dilatih untuk mempraktikkan bagaiman berbicara di depan umum.
Editor: Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua