Soroti Pinjol, Mahfud MD Sebut Perlu Penguatan Literasi dan Regulasi Digital
Sabtu, 23 Desember 2023 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online
Kasus pinjaman online atau pinjol menjadi topik bahasan dalam debat cawapres 2024. Mahfud MD bercerita tentang dampak negatif pinjol yang membuat orang bisa membayar utang dengan bunga berkali-kali lipat, bahkan ada yang bunuh diri.
Mahfud menyatakan bahwa pemerintah harus melindungi rakyat agar ekonomi digital tidak justru merugikan rakyat, terutama dalam kasus pinjol ilegal.
"Ekonomi digital tidak bisa dihindarkan siapapun, oleh sebab itu kita tidak bisa menolaknya, tapi harus berhati-hati terjadi disrupsi luar bisa dalam perkembangan digital. Pinjol di mana rakyat jadi korban ekonomi digital," kata Mahfud dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center, Jumat (22/12/2023).
Dia mengatakan tawaran kemudahan pinjol membuat masyarakat terlena dan menjadi korban. Dia menyoroti kasus warga bunuh diri karena terjerat bunga pinjol. "Ada seorang guru dari Semarang hanya meminjam Rp500 ribu kemudian utangnya menjadi Rp 240 juta karena selalu bertambah bunganya. Kemudian sampai bunuh diri," ujarnya.
Mahfud menambahkan, pembangunan infrastruktur di aspek regulasi maupun penguatan literasi digitalisasi kepada masyarakat menjadi dua hal yang amat penting supaya pada masa depan tidak ada lagi laporan data warga yang dicuri untuk disalahgunakan, termasuk memperkuat sistem sekuriti keamanan berbasis siber (cyber security).
Dia juga terus menyuarakan bahaya pinjol kepada seluruh pihak yang berwenang dalam pemerintah dan menekankan masalah tersebut masuk sebagai tindak pidana yang harus segera ditangani.
"Berkali-kali saya panggil kemudian saya undang dalam rapat bersama, gabungan di Menkopolhukam. Itu adalah tindak pidana dan harus segera ditangkap. Itulah kenapa sehari berikutnya langsung ditangkap 144 orang hari itu juga," ujar Mahfud.
Tanggapan Cak Imin
Pernyataan Mahfud ditanggapi cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Menurutnya, penanganan pinjol dan judi online harus lebih diselepet.
"Selain pemberantasan peminjaman online, judi online ini pun masih harus diselepet lagi. Karena tidak komprehensif di dalam menangani ini, sehingga pinjol masih merajalela, judi online masih merajalela," ujar Cak Imin.
Dia mengatakan perkembangan teknologi dengan kemampuan UMKM masih ada jarak. Karenanya, dalam hal ini, perlu ada bantuan dari pemerintah.
"Sebenarnya kemampuan untuk masuk pada dunia digital membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk turun tangan, mulai dari (pertama) literasi digital untuk UMKM. Kedua membantu push pemasaran bagi keberlangsungan UMKM menghadapi persaingan yang sangat ketat," jelasnya.
"Di sisi lain, kita membutuhkan kapasitas teknologi kita supaya lebih bisa membantu seperti kecepatan internet yang sedang ada di masyarakat kita masih sangat rendah," tandasnya.