Jakarta, NU Online
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan diam-diam menyimpan kekaguman yang tinggi kepada Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. Menurutnya, Kiai Said merupakan ulama yang memiliki pemahaman yang luas mengenai sejarah peradaban Islam.
Di hadapan warga NU, saat memberikan sambutan saat Peletakan Batu Pertama Gedung Baru PBNU, Anies Baswedan mengungkapkan kekagumannya tersebut. Dia bahkan mengaku bahwa dirinya rajin menyimak rekaman video ceramah Kiai Said.
“Kalau sudah Kiai Said ceramah, kita selalu nyimak amat serius karena ada akumulasi pengalaman yang luar biasa. Karena itu rekamannya pasti beredar. Pasti muter. Pasti itu. Dan saya kalau terima rekaman pasti simak sampai tuntas karena di sana ada akumulasi,” kata Anies saat memberikan sambutan saat Peletakan Batu Pertama Gedung Baru PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (31/1).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini yakin, setiap Kiai Said menyebutkan tokoh-tokoh tertentu dalam ceramahnya, sudah pasti hasil dari kontekstualisasi Kiai Said terhadap buku yang dibacanya.
Kiai Said, lanjutnya, merupakan sosok yang mengerti terkait dengan kebudayaan, karena itu, dia berharap Kiai Said dan NU dapat melakukan terobosan kebudayaan. “Ada satu unsur yang ketika saya mendengar menarik. Ada soal kebudayaan, soal budaya, budaya bagaimana agar tidak dilestarikan, budaya itu dikembangkan. Kalau budaya itu dilestarikan budaya itu bagian dari masa lalu tapi ketika dikembangkan dia selalu mengalami perubahan,” tuturnya.
Jauh sebelum itu, Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga memuji hafalan dan pemikiran Kiai Said karena ceramah-ceramahnya detail. Anis berharap Kiai Said mewariskan ilmunya kepada santri dan warga NU yang ada di seluruh Tanah Air.
Sebelumnya, PBNU menyelenggarakan Peletakan Batu pertama untuk perluasan Gedung PBNU yang berlokasi di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat telah diresmikan pada Jumat (31/1). Peletakan batu pertama tersebut dilakukan secara simbolis dengan mengangkat sekop oleh Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Ahmad Rozali