Sowan dan Ziarah Guru-guru, Katib Aam Mohon Doa dan Bimbingan dalam Emban Amanah
Kamis, 13 Januari 2022 | 20:00 WIB
Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori sowan Mustasyar PBNU sekaligus gurunya, yakni KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di kediamannya di Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (13/1/2022).
Jakarta, NU Online
Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmah 2021-2026, KH Ahmad Said Asrori sowan dan ziarah kepada guru-gurunya.
Kiai Said sowan ke kediaman Nyai Hj Muhsinah Cholil, ibu nyainya saat mondok di Rembang. Ia merupakan ibunda dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan istri dari KH Muhammad Cholil Bisri, kiainya sewaktu ia mondok di Rembang, pada Rabu (12/1/2022) pagi, pukul 06.00 WIB.
Dalam kunjungannya, KH Ahmad Said juga menyempatkan bersilaturahim kepada KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) pada pukul 12.00 WIB dan KH M Syarofuddin Qoimas pada pukul 15.00 WIB. Kemudian, perjalanan dilanjutkan berziarah ke kompleks pemakaman para masyayikh Rembang di di Desa Sidowayah.
“Kami sowan Bu Ny Muhsinah, KH Ahmad Mustafa Bisri (Gus Mus), dan KH M Syarofuddin Qoimas. Terus dilanjut ke pemakaman Almagfurlah KH Cholil Harun, Mbah Bisri Mustofa, Mbah Cholil Bisri, dan kepada para sesepuh yang ada di pemakaman Sidowayah,” katanya dalam keterangan yang diterima NU Online, Kamis (13/1/2022).
Ia menyatakan bahwa kunjungan tersebut bermaksud memohon doa restu kepada para guru agar dapat mengemban amanah dengan baik dalam rangka berkhidmah kepada Nahdlatul Ulama (NU).
“Kami menyadari bahwa dalam berkhidmah harus didasari dengan keikhlasan yang kuat, istiqamah yang tidak boleh mandek, dan kekuatan lahir batin. Karenanya, kami memohon doa restu kepada para alim, kiai, dan ulama,” tutur Kiai yang juga pernah diamanahi sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang itu.
Dalam kesempatan tersebut, putra dari KH Asrori Ahmad ini juga mengutarakan harapan menjelang satu abad NU harus bisa menjadi tauladan bukan hanya bagi Indonesia, tapi seluruh dunia. “Dalam kepemimpinan yang baru ini, saya berharap khidmah NU bukan cuma untuk Indonesia melainkan untuk dunia,” harapnya.
Ia juga mengajak kepada para Nahdliyin agar menyatukan visi membangun NU yang mampu mensejahterakan warganya di berbagai belahan dunia. Hal itu sebagai wujud meneruskan perjuangan-perjuangan para pendiri NU terdahulu.
“Mari, kita bersama-sama mengangkat harkat derajat hidup manusia, khususnya warga Nahdliyin. Sebagaimana NU meneruskan seluruh perjuangan para muassis (pendiri) para ulama. Dan tentu para ulama ini menjadi pewaris Nabi yang menebarkan ajaran Rahmatan Lil ‘Alamin,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah itu.
Ia meyakini NU kepemimpinan KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mampu mewujudkan itu semua. “Kiai Miftah dan Kiai Yahya insyaallah akan menjadi wasilah (jembatan) untuk NU ke depan agar lebih berkah dan bermanfaat bagi seluruh warga dunia,” imbuh Kiai Ahmad Said.
Sebagai informasi, KH Ahmad Said Asrori resmi ditetapkan sebagai Katib ‘Aam PBNU oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar lewat surat Keputusan PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022, di di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (12/1/2022) kemarin.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF