Aksi Kamisan Ke-880 menjelang HUT Ke-80 TNI, di depan Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (2/10/2025) sore. (Foto: NU Online/Mufidah)
Jakarta, NU Online
Aksi Kamisan Ke-880 mengangkat tema Dari Peristiwa ‘65 ke Tragedi Kanjuruhan: Tegakkan Keadilan, Hentikan Siklus Impunitas digelar di depan Gedung Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/10/2025).
Suasana aksi yang menuntut keadilan bagi korban pelanggaran HAM ini diwarnai oleh lalu-lalang dan kegiatan personel militer menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI yang jatuh pada 5 Oktober 2025.
Berbagai kegiatan dan pergerakan personel TNI terlihat jelas di sekitar lokasi unjuk rasa. Puluhan motor dan mobil TNI terlihat berbaris, sebagian besar berada di depan gerbang Monas menghadap Istana.

Para personel TNI juga tampak melakukan latihan di sekitar area tersebut. Mereka terlihat berlarian sambil menyanyikan yel-yel, serta berdiri dan duduk di beberapa titik di sekitar Monas.
Selain itu, motor dan mobil TNI membunyikan klakson ketika kendaraan-kendaraan militer tersebut melintas di antara barisan peserta Aksi Kamisan.
Febrina, salah satu orator, menyampaikan kekhawatiran tentang semakin terbiasanya publik dengan kehadiran militer dalam ruang sipil.
"Akhir-akhir ini kita dinormalisasi dengan kehadiran TNI yang seharusnya kehadiran mereka tidak pernah ada di tengah-tengah kita," ujarnya.
"Juga teman-teman, kita memperingati tragedi 1965 yang musuhnya siapa? Rezim Orde Baru melalui ABRI saat itu. Ribuan orang dibunuh secara serampangan, teman-teman, dituduh terlibat dalam pembunuhan tujuh jenderal, pembantaian 1965," tambahnya.

Selaras dengan Febrina, Oca sebagai salah satu orator juga mengecam keras sikap personel TNI yang dianggap tidak memiliki empati terhadap tuntutan keadilan rakyat.
"Saya mengutuk keras kepada bapak-bapak dan ibu-ibu TNI yang ada di sana yang dengan sangat-sangat tidak empati berlalu-lalang lewat sini, latihan, dan sebagainya menyiapkan HUT TNI," ucap Oca dengan nada tinggi.
“Katanya TNI mengayomi dan melindungi rakyatnya, tetapi saat rakyat menuntut keadilan seperti yang kita lihat mereka sibuk lalu-lalang menyiapkan kegiatannya sendiri dan tidak menggubris kita sama sekali,” tambah Oca.