Sukses Hari Santri, PBNU Perjuangkan Pahlawan untuk Gus Dur
Senin, 21 Desember 2015 | 02:04 WIB
Jakarta, NU Online
Setelah sukses dalam usulan bahwa Hari Santri Nasional ditetapkan pada tanggal 22 Oktober, maka target PBNU selanjutnya adalah memperjuangkan gelar kepahlawanan Gus Dur.
<>
Demikian dikatakan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur Jakarta Selatan, Ahad.
“Gus Dur memiliki jasa yang sangat besar untuk bangsa ini sehingga layak untuk mendapat gelar pahlawan,” paparnya.
Kiai Said menjelaskan, salah satu kontribusi Gus Dur dalam perjalanan bangsa ini adalah keberanian mengatakan di hadapan penguasa dzalim bahwa yang benar itu benar sedangkan yang salah harus dikatakan salah.
“Banyak orang pintar dan alim, tetapi tak banyak yang berani bersikap seperti Gus Dur,” tandasnya.
Sebelumnya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa secara de facto KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah Pahlawan Nasional. Pasalnya seluruh proses mulai dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP) maupun Dewan Gelar sudah selesai.
"Secara de facto Gus Dur sudah pahlawan, ada kemasyhuran dan keluhuran yang melekat pada diri KH Abdurrahman Wahid," ujarnya usai melakukan zaiarah di Makam KH Abdurrahman Wahid di Komplek Pesanren Tebuireng Jombang, Sabtu (7/11) siang.
Mensos Khofifah juga meyakinkan bahwa tidak ada polemik atau tarik-menarik terkait penganugerahan gelar pahlawan kepada Presiden RI ke-4 ini. Penganugerahan pahlawan kepada Gus Dur itu hanya menunggu waktu yang tepat.
"Seluruh proses untuk pemberian gelar pahlawan nasional untuk Gus Dur sudah selesai. Namun dari catatan dewan gelar, nama Gus Dur diendapkan dulu. Sambil menunggu saat yang tepat," katanya menjelaskan. (Mukafi Niam)