Tahun 1986, Gus Dur Telah Meramal Dirinya Bakal Jadi Presiden
Ahad, 22 Desember 2019 | 08:15 WIB
"Kenapa kaget karena sebelumnya saya sudah bilang, saya mau cari ilmu di luar negeri. Jadi mohon maaf kalau nyari menteri jangan saya, deh," kata Sarwono saat memberikan testimoni pada Malam Puncak Peringatan Haul Ke-10 Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (21/12) malam.
Sarwono pun bergegas menemui Gus Dur di Istana Negara. Mereka berdua bertemu. Sarwono lantas menegaskan tentang keengganannya menjadi menteri.
"Gus, kan saya udah bilang, saya gak mau jadi menteri," kata Sarwono ke Gus Dur.
Namun ternyata, putra pertama KH Wahid Hasyim itu melemparkan pernyataan yang di luar dugaan Sarwono, yakni berkaitan dengan kunjungan Gus Dur ke dirinya pada 1986.
"Kan saya sudah bilang waktu situ jadi Sekjen (Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar) tahun 86, nanti satu waktu saya akan jadi presiden dan situ jadi menteri saya ngurusin laut," ucapnya menirukan Gus Dur.
Sarwono lantas ingat bahwa pada 1986, Gus Dur berkunjung ke Ketua Umum Partai Golkar, Sudharmono di Kantor DPP Golkar yang berlokasi di Jakarta Barat. Seusai menemui Sudharmono, Gus Dur mampir ke dirinya. Pada pertemuan itu, keduanya berbincang tentang hukum laut internasional yang baru diratifikasi.
"Akhirnya dia (Gus Dur pada 1986) bilang begini, satu waktu saya akan jadi presiden dan Mas Sarwono akan jadi menterinya ngurusin laut. Dia (Gus Dur) gak bilang kalau saya jadi presiden, loh. Dia bilang, satu waktu saya akan jadi presiden. Definitif, tidak spekulatif," ucapnya menunjukkan kehebatan Gus Dur.
Pada haul ke-10 Gus Dur ini, hadir Sekretaris Kabinet Indonesia pada masa Presiden KH Abdurrahman Wahid, Marsilam Simanjuntak, dan sahabat Gus Dur, Prof KH Nasihin Hasan juga turut memberikan testimoni. Sementara yang menjadi pembicara inti ialah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.
Pewarta: Husni Sahal