Nasional

Tak Hanya Didik Karakter, LP Ma'arif NU Dituntut Cetak Ahli TI

Jumat, 2 Februari 2018 | 13:30 WIB

Jakarta, NU Online 
Wakil Sekretaris PBNU H Masduki Baidlowi menegaskan tentang pentingnya pembentukan karakter karena bangunan tanpa fondasi yang kuat akan roboh. 

"Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi kita untuk membangun fondasi itu dengan kuat," kata Masduki kepada NU Online seusai membuka Focus Group Discussion yang diselenggarakan LP Ma'arif NU di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).

Menurutnya, hal tersebut sebagaimana yang dinyatakan dalam kaidah fiqh: maa laa yatimmul wajib illa bihi fahuwa wajib (perkara yang menjadi penyempurna dari perkara wajib, maka hukumnya juga wajib). 

Adapun paradigma pembangunan karakter Nahdlatul Ulama, kata Ketua Forum Komunikasi Alumni PMII periode 2002-2004 ini, adalah Ahlussunnah wal-Jama’ah.

Ahlussunnah wal-Jama’ah merupakan ideologi Nahdlatul Ulama dan menjadi jalan hidupnya dalam beragama karena itu jaminan dari Allah dan Rasulullah untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. 

"Itulah paradigma ideologi," jelasnya.

Sementara pada era digital seperti sekarang ini, menurutnya, kaidah fiqh tersebut harus didorong ke dalam persoalan Teknologi Informasi (TI). 

"Kita gak mungkin berdakwah untuk saat ini dan ke depan meninggalkan prinsip itu," ujarnya. 

Pria kelahiran Bangkalan, Madura ini mengatakan, jumlah penduduk Indonesia lebih dari 260 juta jiwa dan sekitar 123 juta mengakses Internet. Berbagai transaksi, persebaran ilmu, dan tayangan hiburan sudah banyak diakses melalui Internet. 

Oleh karena itu, kata anggota DPR RI periode 2004-2009 ini, NU, khususnya LP Ma'arif NU harus menyiapkan lembaga pendidikannya, menyiapkan ahli-ahli TI untuk memasuki medan peperangan. 

"Lembaga Ma'arif harus menyiapkan lembaga pendidikannya yang secara khusus mendidik orang-orang yang menangani digital. Sehingga kita tidak kalah dalam bidang teknologi informasi," ujarnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)


Terkait