Tanggapi Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Wapres: Perlu Ada Evaluasi agar Tidak Berulang
Sabtu, 6 Januari 2024 | 09:30 WIB
Wapres KH Ma’ruf Amin mengatakan soal perjalanan kereta api ke depan harus lebih teliti karena menyangkut nyawa manusia. (Foto: Tangkapan layar YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia)
Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma’ruf Amin memberikan tanggapannya atas terjadinya kecelakaan kereta di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024) pagi, tepatnya di Kecamatan Cikuya Cicalengka Bandung pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 pukul 06.03 WIB.
Menurutnya, kejadian yang melibatkan Kereta Api (KA) Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya ini memang tidak diinginkan oleh siapa pun dan termasuk kejadian yang fatal, sebab menyangkut nyawa manusia serta bisa menyebabkan banyak kerugian.
"Kita ini kurang teliti. Jadi hal-hal seperti kecelakaan itu adalah kejadian yang tentu tidak diinginkan oleh orang-orang. Tapi ini kan masalahnya adalah masalah teknis, pengaturan yang terjadi ada distorsi sehingga terjadi tabrakan,” kata Kiai Ma’ruf dalam tayangan video YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia diunggah Jumat (5/1/2024).
"Itu yang saya kira tidak boleh terjadi karena sangat fatal, itu menurut saya betul-betul fatal. Untuk itu ke depannya harus lebih teliti karena menyangkut nyawa manusia dan kemudian juga ada kerugian-kerugian lainnya," lanjutnya.
Kiai Ma’ruf melanjutkan, kereta api merupakan transportasi yang berjalan di rel yang mana itu sudah ada pengaturannya. Dikatakannya, jika sampai terjadi kecelakaan, berarti ada sesuatu yang tidak benar dalam pengaturannya.
"Kalau jalan kan tidak ada batasnya, sedangkan kalau kereta api itu ada relnya, ada pengaturannya. Berarti ada sesuatu yang tidak sinkron, sehingga terjadi tabrakan," ucapnya.
Baca Juga
Kewajiban Menolong Korban Kecelakaan
Untuk itu, dirinya mendukung adanya evaluasi sehingga kejadian ini tidak terjadi kembali. "Mungkin itu perlu dikoreksi, di mana letak kesalahannya, apa manusia (human error) atau ada pengaturan teknisnya yang kurang benar. Kalau human error, berarti harus ada seleksi ulang bagi orang yang bertanggung jawab di sana," tuturnya.
PT KAI lakukan penyesuaian operasi
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) langsung menyikapi adanya jalur yang terkena imbas dari kecelakaan ini. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus. Menurutnya, pihaknya terpaksa melakukan rekayasa maupun pembatalan untuk sejumlah perjalanan kereta yang melintasi Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.
"Karena jalur ini untuk sementara waktu belum bisa dilalui, jadi semua kereta api yang berjalan dari Bandung menuju selatan Bandung, Tasikmalaya, Banjar, perjalanannya kami rekayasa atau dibatalkan," jelasnya sebagaimana dilansir dari Antara.
Baca Juga
Kecepatan Kereta Api Indonesia
Berikut ini adalah daftar kereta yang mengalami penyesuaian operasi, baik itu yang mengalami pembatalan keberangkatan maupun yang memutar dari jalur seperti biasanya, tepatnya memutar di jalur KA antara Bandung-Cicalengka-Banjar:
KA Batal:
1. KA 92 (Lodaya) lintas Bandung-Kroya
2. KA 6 (Argo Wilis) lintas Bandung-Kroya
3. KA 182 (Baturraden Ekspres) lintas Bandung-Kroya
4. KA 181 (Baturraden Ekspres) lintas Kroya-Purwakarta
5. KA 250 (Serayu) lintas Purwakarta-Kroya
6. KA 251 (Serayu) lintas Kroya-Bandung-Cikampek
7. KA 252 (Serayu) lintas Cikampek-Kroya
8. KA 249 (Serayu) lintas Kroya-Purwakarta
9. KA 240 (Pasundan) lintas Kiaracondong-Kroya.
KA Memutar:
1. Lodaya lintas Bandung-Cikampek-Cirebon-Kroya hingga Solo dan sebaliknya
2. Argo Wilis lintas Bandung-Cikampek-Cirebon-Prupuk-Kroya hingga Surabaya Gubeng dan sebaliknya
3. Baturraden Ekspress lintas Bandung-Cikampek-Cirebon-Prupuk-Purwokerto dan sebaliknya
4. Serayu lintas Purwokerto-Prupuk-Cirebon-Cikampek hingga Pasar Senen dan sebaliknya
5. Pasundan lintas Kiaracondong-Cikampek-Cirebon-Prupuk-Kroya hingga Surabaya dan sebaliknya.