Internasional

Listrik dan Air Mati Pascagempa, Warga Jepang Terpaksa Lakukan MCK di Onsen

Kamis, 4 Januari 2024 | 16:00 WIB

Listrik dan Air Mati Pascagempa, Warga Jepang Terpaksa Lakukan MCK di Onsen

Seorang warga Jepang di lokasi reruntuhan bangunan akibat gempa bumi berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Jepang. (Foto: Japan Times)

Jakarta, NU Online

Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala richter melanda Jepang beberapa hari yang lalu, menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa daerah. Bahkan, listrik dan air pun mati pascagempa. Hal itu membuat warga Jepang terpaksa melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus (MCK) di onsen atau lokasi sumber air panas. 


Ketua Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Ishikawa, Jepang, Habib Subagio melaporkan bahwa gempa masih terasa hingga saat ini. Pemerintah pun telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menangani kerusakan akibat gempa tersebut.


“Sampai sekarang gempa masih ada, tapi kerusakan akibat gempa di daerah yang parah mulai ditangani oleh pemerintah,” kata Habib kepada NU Online, Kamis (4/1/2024).


Ia mengatakan, sarana transportasi yang sempat ditutup akibat gempa pun kini mulai dibuka kembali pada tengah hari sejak Selasa (2/1/2024). Habib menjelaskan bahwa pada rentang tanggal 1-3 Januari 2024, banyak wilayah yang masih mengalami pemadaman listrik dan pasokan air yang terputus karena gempa.


“Untuk tanggal 1-3 Januari kemarin listrik dan air masih keadaan mati karena gempa,” ucap dia.


Hal tersebut menyebabkan sejumlah masalah, termasuk penutupan toko dan warung. Habib juga mengaku, dirinya belum keluar rumah setelah gempa terjadi.


“Saya belum keluar rumah sejak kemarin,” tutur pria yang tinggal di Komatsu, Ishikawa, Jepang itu.


Lebih dari itu, sejumlah warga yang tinggal di daerah terdampak langsung bahkan harus pergi ke onsen yang masih beroperasi untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK).
 

“Orang di daerah lokasi bencana juga mandi di onsen, karena listrik dan air mati,” papar dia.


Habib memastikan, teman-teman NU di wilayah terdampak gempa hingga saat ini dinyatakan selamat dan dalam kondisi yang aman.


“Alhamdulillah teman-teman MWCI aman,” ujar dia.


Prefektur Ishikawa, Jepang adalah wilayah paling terdampak gempa dengan Magnitudo 7,6 yang mengguncang pada Senin (1/12024) sekitar pukul 4 sore waktu setempat.
 

Melansir kantor berita NHK, banyak warga di Ishikawa yang hidup tanpa air atau listrik. Sekitar 33.000 orang mengungsi di 335 pusat evakuasi setelah gempa besar melanda Semenanjung Noto. Beberapa jalan juga dilaporkan terputus, sehingga menghambat pengiriman pasokan bantuan.
 

Petugas penyelamat terus mencari korban yang selamat dari gempa dahsyat tersebut. Hingga saat ini, setidaknya 82 orang dilaporkan meninggal dunia setelah gempa terjadi.