Tiap Selasa KH Hasyim Asy'ari Liburkan Ngaji Demi Blusukan Dampingi Masyarakat
Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin saat memberi sambutan pada Muktamar II Pemikiran Hadratussyekh KH M. Hasyim Asy'ari di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2024). (Foto: NU Online/Risky)
Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz mengatakan bahwa Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari setiap hari Selasa meliburkan aktivitas ngaji di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Gus Kikin mengungkapkan, hal itu dilakukan Hadratussyekh untuk blusukan mendampingi masyarakat.
Gus Kikin menyampaikan itu dalam kegiatan Muktamar II Pemikiran Hadratussyekh KH M. Hasyim Asy'ari di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2024).
"Setelah saya cari ternyata hari Selasa digunakan KH Hasyim Asy'ari untuk mendampingi masyarakat ketika situasi saat itu sangat susah," tegas Gus Kikin.
Menurutnya, kegiatan yang bersifat kemasyarakatan yang diinisiasi Hadratussyekh masih berlangsung hingga sekarang. Hal itu dijumpai Gus Kikin ketika mendapat undangan di sebuah Masjid di Dempok, Cukir, Jombang, Jawa Timur.
"Jadi kegiatan-kegiatan yang ditinggalkan Hadratussyekh itu masih dilestarikan sampai sekarang," sambungnya.
Tradisi blusukan tersebut, menurutnya, berangkat dari komitmen Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari untuk mendirikan pondok pesantren sekaligus mendampingi masyarakat terlebih ketika memerangi penjajah yang dimotivasi oleh pesan Syekh Nawawi al-Bantani sewaktu di Makkah. Selain itu, ulama asal Banten tersebut terlibat langsung dalam peperangan yang dipimpin oleh pangeran Diponegoro.
Sejalan, Ketua Umum Presidium Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Prof H Masykuri Bakri mengatakan bahwa di era Hadratussyekh hidup, infrastruktur dan sistem komunikasi masih sangat terbatas. Meski demikian, KH Hasyim Asy'ari mampu berkiprah dari skala regional hingga internasional.
Lanjutnya, Masykuri mengajak masyarakat untuk berkontribusi dengan menuangkan gagasan, tindakan dan sikap bagi kemaslahatan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Kita sebagai santrinya akan malu jika kita tidak mampu mendedikasikan pemikiran serta amal-amal kita ketika ziarah ke makam beliau," tegas Rektor Universitas Islam Malang itu.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Masyayikh Tebuireng KH Musta'in Syafi'i, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng KH Fahmi Amrullah Hadzik, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif dan para aparatur pemerintah setempat serta sejumlah alumni lainnya.
Dalam 2 tahun terakhir kepengurusan IKAPETE tersebar di 82 Cabang, 18 Wilayah di seluruh Indonesia serta 2 Pengurus Internasional di Mesir dan Makkah.