Trik Gus Samsudin Dibongkar, Ketua PBNU: Jangan Kiaikan Dukun
Senin, 1 Agustus 2022 | 22:30 WIB
Jakarta, NU Online
Baru-baru ini, warganet di media sosial sedang ramai memperbincangkan fenomena seorang dukun yang menggunakan trik sulap. Dia dikenal dengan panggilan Gus Samsudin dari Blitar yang kerap mendokumentasikan aksinya melalui kanal Youtube. Trik-trik itu kemudian dibongkar oleh Pesulap Merah, Marcel Radhival.
Baca Juga
Gus Dur Pun Pernah Kena Santet
Menanggapi itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan dukun-dukun seperti itu. Bahkan, ia melarang umat Islam untuk menganggap dukun seperti kiai. Sebab keduanya berbeda. Dukun memakai trik, sedangkan kiai memiliki karomah (kemuliaan).
“Kita harus selektif. Kita kan kadang dukun dikiaikan, itu salah. Jangan kiaikan dukun. Masyarakat mesti ditekankan bahwa kalau karomah itu tidak diobral-obral. Karomah itu diberikan kepada wali, kekasih Allah, tidak untuk jualan, tidak untuk komersil atau konten. (Kalau dukun) itu tipuan, sihir, atau sulap,” ungkap Gus Fahrur kepada NU Online, lewat sambungan telepon, pada Senin (1/8/2022).
Karomah seseorang bisa dilihat dan dibuktikan bukan dari keanehan-keanehan yang dilakukan, tetapi ilmu dan amal. Para kiai yang memiliki karomah, kata Gus Fahrur, adalah mereka yang mengikuti sunnah dan syariat.
“Ukurannya bukan aneh. Nabi tidak mengajari yang aneh-aneh. Mengajari shalat dan kebaikan. Tapi ukurannya Nabi. Kalau (perilaku) mereka tidak cocok dengan Nabi atau walaupun bisa terbang, tetap itu bukan wali,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Annur Bululawang, Malang, Jawa Timur itu.
Gus Fahrur menegaskan, karomah tidak mungkin keluar dari tangan sembarang orang. Hal ini sebagaimana mukjizat yang hanya diberikan kepada Nabi Muhammad. Mukjizat yang dimiliki Nabi itu pun tidak diobral. Hanya saja, pada kondisi-kondisi tertentu, Nabi membuktikan mukjizat itu sebagai karunia dari Allah yang di luar kemampuan akal manusia.
“Itu pun sifatnya hanya untuk menguatkan kenabian. Sementara wali juga begitu, ada karomah. Syekh Abdul Qodir Al-Jailani pernah mengingatkan jangan kamu heran kalau ada orang bisa jalan di atas air atau terbang di angkasa, sebab burung bisa terbang dan ikan malah jalan di dalam air,” terang Gus Fahrur.
Ia berharap masyarakat segera sadar terhadap fenomena keanehan di luar nalar yang kerap terjadi, agar tidak melulu tertipu dengan sulapan-sulapan. Sebelumnya, jelas Gus Fahrur, pernah viral seorang bernama Dimas Kanjeng dan Guntur Bumi.
Diketahui, Pesulap Merah Marcel Radhival membongkar trik sulap Gus Samsudin. Bahkan, Marcel pernah mendatangi padepokan Gus Samsudin. Kedatangannya itu untuk membuktikan kesaksian Gus Samsudin yang oleh warga sekitar dianggap memiliki kelebihan.
Namun, Pesulap Merah tidak berhasil membuktikan karena dihadang oleh pengacara Gus Samsudin. Bahkan, ada seorang warga yang tiba-tiba menyerang Pesulap Merah saat ia terlibat perdebatan sengit dengan pengacara Gus Samsudin dan Kepala Desa Rejowinangun. Kabar terkini, padepokan Gus Samsudin ditutup.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad