Ungkapan Cinta dan Rayuan Gus Miftah yang Bikin Baper Milenial
Ahad, 29 Mei 2022 | 10:00 WIB
Mojokerto, NU Online
Penceramah kondang KH Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) mengisi pengajian di Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (26/5/2022) malam.
Pria yang pernah diberi gelar ‘presiden para pendosa’ karena dikenal banyak membimbing anak-anak ‘dunia malam’ itu menebarkan ungkapan cinta, rayuan maut, sampai gojlokan atau sindiran yang relatif mengena. Tak jarang, kata-kata itu membuat hadirin tersipu, tertawa, sampai geleng-geleng kepala karena tabu dan apa adanya.
Berikut 30 kata-kata cinta, rayuan gombal, dan gojlokan atau sindiran Gus Miftah, yang NU Online rangkum dari ceramahnya di depan ribuan hadirin pada malam pengajian itu.
1. Makan semangka minumnya susu. Hai orang Mojokerto, I love U.
2. Mudah-mudahan hujan kali ini membawa berkah untuk kita semuanya. Hujan pergi meninggalkan genangan, Gus Miftah pergi meninggalkan kenangan.
3. Yakinlah hujan itu turun, bukan jatuh. Yang jatuh itu aku: jatuh hati sama kamu.
4. Yakinlah, cintaku padamu memang tidak seindah Surat Cinta untuk Starla. Tapi yakinlah: cintaku padamu Lillaahi Ta’aala.
5. Cinta itu menjadikan yang susah jadi mudah.
6. Buah belimbing, buah pisang. Wajahnya glowing kakinya belang-belang.
7. Suami jahat itu adalah suami yang mampu beli rokok untuk dirinya, tapi tidak mampu beli skincare untuk istrinya.
8. Kamu itu lucu: kaget kok yang dipegang mulut. Kaget itu di dada. Jangan-jangan kamu kayak pohon pisang: punya jantung tapi enggak punya hati.
9. Sahabat itu seperti mata dan tangan. Mata menangis, tangan mengusap. Tangan terluka, mata menangis.
10. Apa bedanya teman, pacar, dan sahabat? Siapa itu teman? Teman adalah seribu orang yang datang di saat senang. Siapa itu pacar? Satu orang yang melupakan seribu orang teman. Yang kita cari bukan teman, bukan pacar. Tapi, sahabat. Yaitu, satu orang yang tetap bertahan di saat seribu satu orang meninggalkan Anda.
11. Saya masih bisa menerima perbedaan, tapi saya tidak bisa menerima penyimpangan.
12. Perempuan itu kalau disakiti enggak pernah lupa, tapi kalau menyakiti enggak pernah ingat.
13. Lelaki itu kelemahannya di mata. Perempuan kelemahannya di kuping.
14. Maka lelaki itu kurang ajar, di jalan lihat cewek cantik: “wow!” Pulang ketemu istrinya: “weh!” Maka ibu-ibu tetaplah make-up dan berdandan walaupun kamu sudah punya pasangan. Kenapa? Karena di luar sana, pelakor lebih menakutkan daripada hantu kuburan.
15. Orang yang salah pergaulan, itu lebih gampang dinasihati daripada salah milih pengajian.
16. Santai saja, Nak. Kalau cintamu ditolak, pakai quote-nya Gus Miftah: Jika Surat Yusuf-ku tidak mampu meluluhkan hatimu, izinkan kulantunkan Surat Yasin sebagai penutup kisah hidupmu.
17. Kenapa cewek lebih memilih apel daripada anggur? Karena pada dasarnya lebih suka diapelin daripada dianggurin.
18. Cantik itu relatif, filter itu alternatif.
19. Cewek sekarang cantik itu karena empat hal: dari sananya, dari dananya, dari letak kameranya, dan dari skincare-nya.
20. Sorry, saya tipe suami yang setia. Saya punya prinsip: lelaki yang hebat bukan lelaki yang mencintai banyak wanita, tetapi mencintai satu wanita dengan banyak cara.
21. Di balik suami yang hebat, pasti ada istri yang kuat. Di balik kesuksesan seorang laki-laki, pasti ada doa seorang istri.
22. Istri yang baik itu adalah istri yang siap diajak menderita oleh suaminya. Tetapi suami yang baik tidak akan pernah mengajak istrinya menderita. Makanya perempuan namanya Istri: Istana Tempat Ridla Ilahi. Suami: Semua Uang Adalah Milik Istri.
23. Perempuan itu hatinya seperti rekening bank. Maksudnya apa? Enggak mungkin berbunga kalau enggak ada saldonya. Maka senyumnya perempuan itu tergantung isi rekeningnya.
24. Hai, lelaki, dengarkan: enggak ada istilah cewek matre, yang ada cowok kere. Ingat, jatuh cinta pakai perasaan, merawatnya pakai penghasilan.
25. Harusnya kalau melihat orang sukses, lihatlah prosesnya, jangan melihat kesuksesannya. Ingat, sukses itu melalui banyak proses, tidak melalui banyak protes.
26. Banyak orang makan tahu-tempe, tapi lupa tahu diri. Tahu-tempe itu makanan enak untuk hidup yang sehat. Tahu diri? Cara sehat untuk hidup yang enak. Maka tahu-tempe is good, tahu diri is better.
27. Anak-anak muda dengarkan ini: kalau suka dengan santri Kiai Asep, pilihannya satu di antara dua hal: halalkan atau tinggalkan!
28. Kamu bilang kepada santri: nun mati ketemu ba’ saja dibaca iqlab, masa aku ketemu kamu tidak ijab? #ea.
29. Kamu malah galau: “kupinang engkau dengan: Bismika Allahuumma ahya wa bismika amuut.” Kenapa? Karena aku sadar diri: memilikimu hanyalah sebuah mimpi.
30. Akan datang suatu saat, kamu dipertemukan dengan orang yang tepat, yang kedatangannya untuk menetap, bukan karena nafsu sesaat.
Memang, kata-kata di atas tak dapat dipedomani sepenuhnya. Sebagaimana kiai NU, Gus Miftah melontarkan ungkapan tersebut sebagai bumbu di setiap pengajiannya. Hal ini tak lain untuk berkomunikasi dengan audiens, terutama generasi milenial yang banyak dipersepsikan rentan galau. Adapun poin yang ditekankan Gus Miftah pada malam itu adalah tentang pentingnya peran seorang guru. Ungkapan serta gojlokan itu hanya sebagai bumbu.
Kontributor: Ahmad Naufa
Editor Musthofa Asrori